Warga Bisa Tinggal di Rusunawa Seumur Hidup
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan, warga Kampung Pulo yang direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat tak perlu risau, karena mereka bisa menempati rusun tersebut seumur hidup.
Kalian bisa tinggal di rusun itu seumur hidup, tujuh turunan juga tidak apa-apa kami subsidi kok.
Bahkan, kata Basuki, selama tinggal di rusun warga juga mendapat subsidi dari Pemprov DKI untuk perbaikan fasilitas. Warga cuma dibebankan restribusi sebesar Rp10 ribu per hari.
800 Meter Pemukiman di Kampung Pulo Sudah Diratakan"Kalian bisa tinggal di rusun itu seumur hidup, tujuh turunan juga tidak apa-apa kami subsidi kok. Kami yakin kalau anak-anak dikasih KJP, BPJS, dibantu modal, dikasih tempat usaha, orang akan berubah nasib," katanya, Jumat (21/8).
Ditambahkan Basuki, nantinya Pemprov DKI akan membangun rusunawa di lahan bekas bangunan warga yang ditertibkan, setelah normalisasi Sungai Ciliwung rampung.
"Nanti tetap kita mau bangun kampung tapi tidak bisa kampung di samping jalur inspeksi. Yang saya tawarkan ialah sejajar sungai. Di tengah akan kami bangun yang tingkat," ucap Basuki.
Sebenarnya, lanjut Basuki, negoisasi relokasi warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, sudah dilakukan sejak Joko Widodo (Jokowi) menjabat gubernur. Relokasi sendiri menunggu pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (R
usunawa) Jatinegara Barat selesai dibangun."Ini negosiasi dari zamannya Pak Jokowi. Kenapa bisa sampai timbul rusun di Jatinegara Barat, itu bagian dari negosiasi," kata Basuki.
Basuki mengungkapkan, warga bersedia direlokasi asal lokasinya berdekatan dengan Kampung Pulo. Pemprov DKI Jakarta kemudian membangunkan Rusunawa Jatinegara Barat, sehingga relokasi ditunda sampai rusunawa siap dihuni.
"Sekarang sudah selesai rusunnya, tidak mau pindah, malah minta ganti uang. Kami tidak bisa kasih kerohiman kalau kamu nggak punya apa-apa. Bangunan liar masak dikasih uang ganti," tandasnya.