Pramono Targetkan Pemutihan 6.652 Ijazah Tahun Ini
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyerahkan bantuan pemutihan ijazah tahap III tahun 2025 di SMK Miftahul Falah, Cipulir, Jakarta Selatan, Selasa (3/6).
"Ij
azah itu adalah menjadi pegangan dan hak,"
Sebanyak 827 ijazah telah diserahkan pada tahap III hari ini. Dengan demikian, total terdapat 1.315 ijazah yang telah diputihkan dengan nilai sekitar Rp4,3 miliar.
"Saya bersyukur sekali karena ijazah itu adalah menjadi pegangan dan hak saudara-saudara sekalian. Sekali lagi selamat, mudah-mudahan ini bermanfaat," ujar Pramono.
Pramono Sampaikan Arah Pembangunan Jakarta di Rapat ParipurnaPramono menargetkan, sebanyak 6.652 ijazah bisa diputihkan pada tahun ini. Ia pun menyampaikan rasa syukur dan selamat kepada para penerima ijazah yang sebagian besar telah menanti selama bertahun-tahun karena terkendala biaya.
"Saya tahu pasti semua yang ijazahnya belum terambil bukan karena enggak mau ngambil, karena memang persoalan utama adalah persoalan biaya," ucapnya.
Pramono juga menyampaikan apresiasinya kepada Badan Amil Zakat Nasional (Basnaz) Bazis DKI Jakarta atas kerja samanya dengan Pemprov DKI dalam menyukseskan program ini. Ia berharap ijazah yang telah diterima dapat bermanfaat dan menjadi pegangan bagi para penerima.
Lebih lanjut, Pramono mendorong para penerima ijazah, terutama yang masih memiliki semangat untuk melanjutkan pendidikan, agar memanfaatkan program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Tahun ini, KJMU dibagikan kepada 16.979 mahasiswa. Ia bahkan telah meminta Kepala Dinas Pendidikan untuk mempersiapkan agar KJMU tidak hanya mencakup jenjang S1, tetapi juga S2 dan S3.
"Karena saya meyakini inilah yang kemudian akan menjadi orang atau anak yang bisa memotong garis ketidakberuntungan dalam keluarga," kata dia.
Sementara Kartu Jakarta Pintar (KJP) telah diserahkan kepada 707.622 siswa. Pramono berharap, bantuan ini bisa membantu masyarakat mengenyam pendidikan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana menyampaikan, program bantuan pemutihan ijazah telah disalurkan secara bertahap. Pada tahap 1 telah diserahkan kepada 117 peserta didik; tahap 2 sebanyak 371 peserta didik; dan tahap 3 kepada 827 peserta didik, dengan rincian 44 lulusan SD, 160 lulusan SMP, 138 lulusan SMA, 456 lulusan SMK, dan 29 lulusan PKBM.
"Jadi total realisasi bantuan tahap 1, 2, dan 3 sebanyak 1.315 peserta didik, senilai Rp4.338.796.771," ungkap Nahdiana.
Bantuan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan Basnaz Bazis DKI Jakarta.
Salah satu siswa dari SMKS Mitra Pembangunan, Yunita Sari (19), mengaku sangat terbantu dengan program bantuan pemutihan ijazah ini. Ia menyebut ijazahnya selama ini telah tertahan sejak 2024 karena masalah biaya.
Selanjutnya, Yunita mengatakan akan mencari pekerjaan dengan ijazah yang telah dimilikinya itu.
"Iya sangat terbantu dengan bantuan program Pemprov. Saya bisa mengambil ijazah ini untuk cari kerja," tandas Yunita.