Bamus Suku Betawi 1982 Tegaskan Dukungan Penuh Terhadap Gubernur DKI
Rapat Kerja I Bamus Suku Betawi 1982 yang berlangsung 13-15 Juni 2025 resmi ditutup Wakil Ketua Umum, Saiful Ramat Dasuki, yang juga mantan Wakil Menteri Agama RI, di Green Forest Hotel, Bogor, Sabtu (14/6).
"Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi,"
Rapat kerja ini menjadi momen penting sehari setelah pelantikan pengurus periode 2025–2030, memperkuat arah gerak organisasi dalam merespons dinamika Jakarta pasca-ditetapkannya UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Dalam forum tersebut, Ketua Umum Bamus Suku Betawi 1982, Zainuddin atau Haji Oding menyampaikan beberapa pernyataan resmi atau rekomendasi hasil Raker yang menegaskan komitmen Bamus untuk bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Anwar Apresiasi Festival Mikul Buah Perdana di JakselWakil Ketua Umum Bamus Suku Betawi 1982, Saiful Ramat Dasuki menegaskan, pentingnya konsolidasi organisasi untuk memperkuat barisan Bamus.
Ia mengatakan, sahabat-sahabat Betawi yang belum masuk dalam kepengurusan akan dilibatkan dalam mengisi posisi di berbagai departemen dan unit kerja organisasi.
“Saya juga menyatakan dukungan terhadap perlunya unsur tokoh betawi untuk dimasukkan ke dalam Badan Aglomerasi. Selain itu, penting untuk mendorong Perda tentang Pemajuan Kebudayaan Betawi serta penetapan hukum atas Majelis Kaum Betawi sebagai lembaga adat resmi,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Senin (16/6).
Tak kalah penting, sambungnya, Bamus juga akan mengusulkan agar jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta ke depan bisa diisi oleh Putra Betawi yang memiliki kapasitas dan integritas, sebagai simbol keberpihakan terhadap masyarakat Betawi.
Ia menyampaikan, raker ini juga menghasilkan program strategis, antara lain pembangunan sekretariat permanen, pendirian asrama mahasiswa Betawi, pembentukan LBH Bamus Betawi, pembuatan film dokumenter sejarah dan budaya Betawi. Program strategis lainnya yang dihasilkan yaitu penguatan kepemimpinan generasi muda, hingga pengembangan kampung Betawi di Setu Babakan dan di setiap kelurahan.
“Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi, Raker ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan baru masyarakat Betawi dalam membangun Jakarta yang inklusif, modern, dan berakar kuat pada nilai-nilai budaya lokal tanpa mengenyampingkan budaya lain yg tumbuh dan berkembang di Jakarta,” tandasnya.
Berikut rekomendasi rapat kerja Bamus Suku Betawi 1982 diantaranya:
1. Bamus Suku Betawi 1982 mendukung penuh dan siap bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global dan penunjang utama ekonomi nasional. Betawi sebagai masyarakat inti Jakarta harus aktif mengambil peran dalam pembangunan Jakarta ke depan.
2. Bamus Suku Betawi 1982 mendukung sepenuhnya komitmen Gubernur DKI Jakarta untuk menempatkan budaya dan adat istiadat Betawi dalam posisi terhormat dan strategis di Provinsi DKI Jakarta. Sekaligus Budaya Betawi menjadi wajah utama dari identitas kota ini, bukan hanya menjadi simbol pelengkap.
3. Bamus Suku Betawi 1982 mendukung penuh kesepakatan seluruh unsur kaum Betawi tentang Majelis Kaum Betawi (MKB) sebagai satu-satunya lembaga adat, sebagaimana ditetapkan pada tanggal 10 Juni 2022 dalam Kongres Kaum Betawi. Bamus mengusulkan kepada Gubernur agar menetapkan MKB secara resmi melalui Peraturan Daerah.