Ratusan Tenaga Pendidik Diedukasi Budaya Antikorupsi
Ratusan kepala sekola, bendahara dan operator sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA dan SMK di Jakarta, Kamis (19/6), diedukasi budaya antikorupsi.
"U
ntuk mewujudkan sekolah berintegritas dan pendidikan berkualitas,"
Kegiatan yang mengusung tema ,"Tolak Gatifikasi, Pungli Pinjol dan Judol" ini, dilaksanakan jajaran Inspektorat, Dinas Pendidikan DKI dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
Menurut Plh Inspektur DKI Jakarta, Michael Rolandi Cesnanta Brata, sosialisasi ini merupakan wujud komitmen Pemprov DKI melaksanakan kampanye pendidikan antikorupsi. Serta upaya bersama menggaungkan semangat anti korupsi dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Rano Paparkan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024 di Paripurna DPRDDitegaskan Michael, sektor pendidikan berperan sangat penting dan strategis untuk menciptakan pribadi unggul, berkarakter dan berintegritas dalam upaya menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
"Budaya antikorupsi sangat penting ditanamkan sejak dini, demi menyiapkan generasi penerus pembangunan di Indonesia," ujar Michael.
Ia menilai, kampanye ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat budaya antikorupsi di dunia pendidikan, seperti gratifikasi kepada guru dan kepala sekolah, pungutan liar berkedok sumbangan hingga pinjaman online yang menyasar siswa dan guru. Bahkan, judi online yang mengincar siswa di sekolah
"Pendidikan antikorupsi di satuan pendidikan dilakukan melalui penyampaian materi belajar serta memberikan contoh keteladanan di mata pelajaran Pancasila. kami juga siap menfasilitasi sekolah untuk turun melakukan sosialisasi antikorupsi," ungkapnya.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sardjoko menuturkan, pihaknya sangat menyambut baik sinergi dari semua unsur untuk membangun sekolah berintegritas, pendidikan berkualitas dan kampanye antikorupsi.
"Ini tanggung jawab bersama untuk membangun komitmen, menjauhi berbagai kegiatan yang diidentifikasi sebagai bagian tindak pidana korupsi," tuturnya.
Sardjoko menambahkan, pihaknya secara kelembagaan berulang kali memberikan penguatan tolak gratifikasi yang berkaitan tugas dan tanggung jawab sebagai wujud akuntabilitas dan integritas.
Dia berharap, para tenaga pendidik yang ikut sosialisasi ini bisa mengimplementasikan budaya antikorupsi dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
"Hindari gratifkasi, judi dan pinjaman online
untuk mewujudkan sekolah berintegritas dan pendidikan berkualitas," tandasnya.