Pemenang Lomba Menulis Pelajar Jakpus Dapat Apresiasi
Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) Jakarta Pusat, Rabu (25/6), memberikan apresiasi kepada 15 sekolah dasar hingga lanjutan atas yang meraih juara Lomba Menulis tingkat Kota Jakarta Pusat 2025.
"Wadah apresiasi kreativitas dan semangat literasi generasi muda,"
Plt Kepala Sudin Pusip Jakarta Pusat, Wahyu Prabowo mengatakan, apresiasi untuk tingkat sekolah dasar (SD) yang diikuti perorangan diserahkan kepada lima pemenang dengan total hadiah sebesar Rp 2 juta (Juara I) dan Rp 1 juta (Harapan II).
Hey Pelajar Jakpus... Ikutan Lomba Menulis YukSedangkan juara lomba menulis beregu tingkat SMP dan SMA mendapat apresiasi sebesar Rp10 juta (Juara I) dan Rp 6 juta (Harapan II).
"Lomba menulis ini sebagai wadah apresiasi kreativitas dan semangat literasi generasi muda," ujar Wahyu.
Bunda Literasi Jakarta Pusat, Witri Yenny Arifin, memuji
kreativitas anak - anak yang turut partisipasi di lomba menulis ini.Menurutnya, lomba ini dapat memperkaya sejarah dan kebangsaan, sekaligus memantik semangat menulis, berpikir kritis, dan mencintai sejarah kota kepada anak-anak dan remaja.
"Saya merasa bangga dan bahagia serta terhormat dapat hadir dalam kegiatan ini yang tidak sekadar memperingati HUT ke 498 Kota Jakarta, tapi juga merayakan semangat literasi, belajar dan mencintai sejarah," tambahnya.
Selain menyerahkan apresiasi, dalam kesempatan ini juga diadakan acara bincang-bincang buku bertajuk “Menelusuri Jejak MH Thamrin" yang dihadiri Diennaryati Tjokrosuprihatono, diplomat sekaligus cucu dari pahlawan asli Jakarta, MH Thamrin.
Kepala Dinas Pusip DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono mengungkapkan, kegiatan ini merupakan momentum reflektif untuk menggali nilai-nilai kebangsaan dan perjuangan dari sosok Mohammad Husni Thamrin sebagai tokoh pergerakan dan wakil rakyat yang berani menyuarakan aspirasi bangsa Indonesia di masa penjajahan.
"Pelestarian sejarah lokal dan pembudayaan literasi sangat penting di tengah masyarakat urban modern," tukasnya.
Sementara, Diennaryati dalam bincang-bincang ini berbagi kisah dan refleksi seputar nilai-nilai perjuangan dan kemanusiaan sang kakek.
Dia mengungkapkan, ini merupakan upaya agar anak-anak dapat menambah wawasan serta meningkatkan minat baca mereka.
"Ini bisa menjadi referensi yang sangat baik, berguna bagi individu, lingkungan, bangsa, dan negara," ungkapnya.