Dinkes DKI Canangkan Gerakan Jakarta Berjaga
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencanangkan Gerakan Jakarta Berjaga di Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur. Pencanangan ini dilakukan di sela-sela Gebyar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bidang Kesehatan Tahun 2025.
"Menanamkan hidup sehat bagi warga Jakarta"
Pencanangan Gerakan Jakarta Berjaga dilakukan oleh Kepala Biro Kesejahteraan Sosial DKI, Sugih Ilman dan Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI, Dwi Oktavia. Dalam pencanangan tersebut mereka bersama peserta yang hadir melakukan deklarasi Gerakan Jakarta Berjaga.
Sugih Ilman menyambut baik kick off Gerakan Jakarta Berjaga 2.0 sebagai upaya preventif menjaga kesehatan melalui aktivitas fisik berjalan kaki minimal 7.500 langkah setiap hari selama 21 hari ke depan.
Pemkot Jakpus Deklarasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat"Gerakan Jakarta Berjaga ini merupakan gerakan yang sangat baik, tanpa biaya namun menyehatkan. Gerakan ini bisa menanamkan hidup sehat bagi warga Jakarta,
" ujarnya, Kamis (26/6).Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI, Dwi Oktavia menjelaskan,
cara mengikuti Gerakan Jakarta Berjaga 2.0 adalah dengan mendaftar melalui akun media sosial Dinas Kesehatan. Masyarakat Jakarta bisa mengikuti gerakan Jakarta berjaga ini mulai 1-31 Juli 2025.
"Manfaat kegiatan ini untuk meningkatkan kesehatan serta produktivitas pekerja melalui aktivitas fisik yang mudah dan menyehatkan," terangnya.
Ia menambahkan, dalam acara puncak Gebyar K3 Bidang Kesehatan ini, pihaknya berkomitmen mendorong keselamatan dan kesehatan kerja yang menyeluruh di berbagai tatanan. Baik di perkantoran, badan usaha, komunitas, termasuk pekerja perempuan hingga pekerja sektor informal.
"Gebyar K3 Bidang Kesehatan Tahun 2025 telah dimulai sejak 20 Februari berupa penerapan penilaian K3 di lingkup kerja," bebernya.
Menurutnya, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta memiliki beberapa inisiatif untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja, di antaranya program Kesehatan Kerja.
Dinas Kesehatan bekerja sama dengan perusahaan memberikan edukasi dan pelatihan kesehatan kepada pekerja. Program ini bertujuan untuk mengurangi risiko sakit akibat pekerjaan dan meningkatkan produktivitas pekerja.
"Kami memberikan penghargaan kepada perusahaan yang telah melaksanakan program kesehatan kerja dengan baik," ucapnya.
Ia menuturkan, Gebyar K3 Kesehatan Tahun 2025 di DKI Jakarta diikuti sebanyak 25 perusahaan swasta. Perusahaan tersebut sudah diberikan penghargaan dari Dinas Kesehatan berdasarkan penilaian internal dan eksternal.
"Penerima penghargaan Gebyar K3 Mitra Bakti Husada Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran untuk Juara 1 diraih PT PLN Nusantara UP Muara Karang, Juara 2 PT Solution Energy Nusantara, dan Juara 3 adalah PT Adhi Karya.