Pramono Soroti Kebutuhan Air Bersih Warga di Pulau Kelapa
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung melakukan kunjungan ke Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Jumat (4/7). Dalam kunjungannya, ia menyoroti kebutuhan mendesak masyarakat di Pulau Kelapa, salah satunya yakni ketersediaan air bersih untuk keperluan mandi.
"S
upaya segera ditangani,"
”Ketika saya bertanya kepada warga apa yang menjadi problem utama, kalau dari berbagai warga yang menyampaikan, yang pertama adalah air untuk mandi. Kalau air untuk minum, enggak ada masalah," ujar Pramono.
Menurut Pramono, kerusakan alat pengolahan air laut menjadi air bersih untuk mandi menjadi penyebab utama masalah ini. Namun, ia menyampaikan telah menginstruksikan Bupati Kepulauan Seribu untuk segera melakukan perbaikan.
Pramono-Rano Penuhi 90,3 Persen Program Quick Win di 100 Hari Pemerintahan"Saya sudah meminta kepada Bapak Bupati untuk segera mengusulkan perbaikan fasilitas mandi yang ada di pulau ini supaya segera ditangani oleh Sumber Daya Air," kata dia.
Sementara terkait ketersediaan air minum, Pramono menyebut pasokannya telah disediakan secara baik oleh PAM Jaya dan Dinas Sumber Daya Air.
Di Kepulauan Seribu, pengolahan air bersih layak konsumsi dibangun dengan sistem Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) dan Seawater Reverse Osmosis (BWRO) melalui proses penyulingan dan filtrasi.
Adapun Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) adalah teknologi desalinasi yang digunakan untuk mengolah air payau (brackish water) menjadi air tawar. Air payau memiliki salinitas yang lebih rendah dibandingkan dengan air laut, tetapi tetap mengandung lebih banyak garam dan mineral dibandingkan dengan air tawar alami.
Sedangkan Seawater Reverse Osmosis (SWRO) adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah air laut menjadi air tawar yang aman untuk dikonsumsi dan digunakan dalam berbagai kegiatan.
Dalam kunjungannya ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono juga melaksanakan sejumlah kegiatan. Yakni melakukan penanaman mangrove, menyerahkan benih ikan kerapu kepada nelayan, meninjau RPTRA Nyiur Melambai, fasilitas layanan BWRO, layanan kesehatan puskesmas, dan kapal pelayanan kesehatan P3KD Dinas Kesehatan.
"Kalau lihat fasilitas ini sebenarnya sudah Alhamdulillah cukup baik," ucap dia.
Ia menjelaskan, kapal ambulans yang melayani warga di Kepulauan Seribu ini sudah beroperasi sejak 2023. Kapal ini dilengkapi dengan fasilitas canggih seperti ruang operasi ringan dan ruang sterilisasi, serta siap untuk menangani berbagai kondisi medis darurat, termasuk infeksi dan Covid-19.
"Jadi kapal ini stand-by di tempat ini karena memang Pulau Kelapa ini dari mana-mana kalau untuk urusan kesehatan banyak yang di sini," kata Pram.
Namun, ia menekankan pentingnya ketersediaan tenaga dokter dan perawat yang memadai di fasilitas kapal ambulans ini. Pramono meminta agar penambahan tenaga medis untuk melayani masyarakat di Kepulauan Seribu menjadi prioritas.
Selain itu, dalam kunjungannya ini juga menyoroti perlunya transportasi laut di Kepulauan Seribu. Karena itu, ia menginstruksikan Kepala Dinas Perhubungan untuk memperbanyak fasilitas transportasi laut untuk melayani masyarakat Kepulauan Seribu.
Penambahan fasilitas transportasi laut ini diperlukan mengingat semakin tingginya aktivitas masyarakat kepulauan ke daratan.
"Sejak semua warga Pulau Seribu naik apa saja di darat kan digratiskan. Maka mereka sekarang banyak yang kemudian datang ke darat," tandasnya.
Untuk diketahui, Dinas Perhubungan DKI Jakarta sendiri telah menyediakan 19 unit armada kapal pelayanan penumpang reguler tiap harinya ke Kepulauan Seribu.