You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Pramono Luncurkan Lomba Digitalisasi Pasar 2025
.
photo Reza Pratama Putra - Beritajakarta.id

Pramono Luncurkan Lomba Digitalisasi Pasar 2025

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung resmi meluncurkan Lomba Digitalisasi Pasar 2025 di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa (22/7).

"Hari ini saya meluncurkan, memulai lomba Digitalisasi Pasar,"

Acara ini pertama kali diadakan untuk mendorong literasi digital, meningkatkan keamanan transaksi, dan memberantas praktik premanisme di pasar tradisional ibu kota.

Pemprov DKI Gelar Lomba Digitalisasi Pasar Dorong Transformasi Digital

"Hari ini saya meluncurkan, memulai lomba Digitalisasi Pasar. Ini adalah lomba yang pertama kali dan benar-benar saya yang merenung untuk mengusulkan lomba ini," ujar Pramono.

Ia meyakini bahwa perlombaan ini akan mendorong perbankan untuk berlomba-lomba memberikan literasi kepada para pedagang pasar. Lomba Digitalisasi Pasar 2025 akan melibatkan 20 pasar terpilih di lima wilayah kota Jakarta.

Menurut Pramono, digitalisasi akan membawa banyak manfaat, termasuk terciptanya interaksi sosial, budaya, dan ekonomi yang lebih baik. Ia menjelaskan, penggunaan transaksi digital akan mengurangi peredaran uang tunai, sehingga menyulitkan aksi pencopetan dan pemalakan.

"Kalau digitalisasi ini jalan, maka copet akan berkurang. Preman perlahan-lahan akan hilang. Sudah pasti, hukum alam," katanya.

Selain itu, digitalisasi pasar juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli Jakarta secara bertahap. Sebanyak 6,2 juta penduduk di Jakarta telah menggunakan transaksi digital seperti QRIS maupun EDC yang merupakan tertinggi di Indonesia.

Gubernur optimistis angka ini akan terus meningkat berkat kemudahan dan kepastian yang ditawarkan oleh digitalisasi. Ia juga meyakini lomba digitalisasi ini akan memberikan manfaat, terutama bagi para pedagang, pembeli, dan juga Pemprov DKI Jakarta.

Selain itu, ia juga berharap lomba digitalisasi pasar benar-benar akan membuat pasar-pasar di Jakarta semakin hidup.

"Mudah-mudahan ini adalah awal yang baik bagi proses transparansi kita, semakin sedikit ruang abu-abu itu ada," ucapnya.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan Widiyanto menjelaskan, kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis antara Pemprov DKI Jakarta, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Perumda Pasar Jaya dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia.

Menurutnya, lomba digitalisasi ini juga menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan status kota Jakarta sebagai kota global dan berbudaya.

"Sesuai dengan arahan Bapak Gubernur, tujuan dari lomba digitalisasi pasar ini adalah dalam rangka pertama mendorong literasi keuangan di kalangan pedagang pasar," kata Agus Himawan.

Selain itu, lomba digitalisasi ini juga untuk mempercepat masuknya pedagang pasar ke ekosistem perbankan dan digital, memberikan keamanan dan kenyamanan bertransaksi, mempermudah pedagang untuk mengakses pembiayaan dari bank mitra, dan meningkatkan kebersihan dan kenyamanan pasar.

Adapun aspek yang dinilai dalam perlombaan ini yakni penilaian aspek pasar dan penilaian digitalisasi perbankan. Pelaksanaan lomba digitalisasi pasar ini melibatkan lima bank, meliputi Bank Jakarta, Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BRI, dan Bank BNI, serta 20 pasar di lima wilayah kota Jakarta.

Melalui lomba digitalisasi pasar ini diharapkan tidak hanya meningkatkan literasi digital di kalangan pedagang pasar, namun juga untuk membangun pasar yang lebih tertib, modern, dan efisien dalam pengelolaan maupun pelayanannya.

"Sehingga dapat tercipta sinergi antara tradisi dan teknologi, antara kearifan lokal dan kemajuan zaman, serta dapat menjadikan pasar tradisional sebagai pusat ekonomi rakyat yang tangguh dan berkelanjutan," lanjutnya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Ricky Perdana Gozali menegaskan, digitalisasi adalah game changer dalam pertumbuhan ekonomi. BI mendukung penuh program ini sebagai upaya sinergi dengan pemerintah provinsi untuk mengembangkan digitalisasi di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan jasa, khususnya di pasar tradisional.

Ia mengungkapkan, saat ini terdapat 2,2 miliar transaksi digital di Jakarta. Angka ini meningkat 180 persen dibandingkan periode sebelumnya. Mayoritas transaksi ini berasal dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, Jakarta Selatan mendominasi volume transaksi, diikuti oleh Jakarta Timur dan Jakarta Pusat.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek), Edwin Nurhadi juga memberikan dukungan penuhnya untuk program ini, sehingga dapat meningkatkan literasi keuangan di Jakarta.

"Tentunya akan semakin memperluas dan meningkatkan tingkat literasi dan juga akses keuangan akan semakin mudah lagi bagi seluruh masyarakat," tandasnya. 

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pendaftaran Anggota KI DKI 2025-2029 Dimulai 25 Juli

    access_time16-07-2025 remove_red_eye3953 personFolmer
  2. Tim Sepak Bola U-12 DKI Wakili Indonesia Berlaga di Dana Cup Denmark

    access_time16-07-2025 remove_red_eye1736 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Penyintas Kebakaran Bukit Duri Difasilitasi Layanan Adminduk

    access_time21-07-2025 remove_red_eye1108 personTiyo Surya Sakti
  4. JPO di Jalan Otista Direvitalisasi, Rekayasa Lalin Dimulai 20 Juli

    access_time17-07-2025 remove_red_eye995 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pramono Tegaskan Komitmen Pembangunan Berkelanjutan di Forum PBB

    access_time17-07-2025 remove_red_eye949 personDessy Suciati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik