18 Ribu Mata Anggaran Disinyalir Ganda
Sebanyak 18 ribu dari total 72 ribu mata anggaran dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 ditenggarai ganda alias duplikasi.
Mata anggaran yang disinyalir duplikasi sudah terkunci dan hanya bisa digunakan jika kepala dinas meminta agar dana tersebut dicairkan
"Puluhan ribu mata anggaran diduga ganda telah dikunci sehingga tidak bisa dipergunakan lagi," ujar Endang Widyastuti, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI, Endang Widjajanti, saat dihubungi beritajakarta.com, Kamis (17/4).
Target Penyerapan APBD DKI Tetap 97 PersenDikatakan Endang, temuan puluhan ribu mata anggaran ganda berdasarkan laporan dari sejumlah instansi atau dinas terkait.
"Laporan juga diperoleh forum diskusi dari lembaga swadaya masyarakat yang konsen terhadap pengawasan penggunaan APBD DKI," katanya.
Alhasil, lanjut Endang, sebanyak 18 ribu mata anggaran dalam APBD DKI 2014 disinyalir ganda alias duplikasi.
"Mata anggaran yang disinyalir duplikasi sudah terkunci dan hanya bisa digunakan jika kepala dinas meminta agar dana tersebut dicairkan," tuturnya.
Ia mengungkapkan, pengecekan terhadap mata anggaran ganda di seluruh instansi hingga saat ini masih terus berjalan.
"Total dana dari total 18 ribu mata anggaran ganda yang telah dikunci sebesar Rp 1,8 triliun," ungkapnya.
Ia menambahkan, duplikasi mata anggaran ganda terjadi disebabkan buruknya sistem perencanaan di sejumlah instansi terkait.
"Bisa saja unit pengguna anggaran kurang teliti atau tidak berkoordinasi sehingga terjadi duplikasi mata anggaran. Kita akan terus membenahi sehingga APBD DKI bisa terserap untuk kesejahteraan masyarakat," tandasnya.