BPOM Temukan Makanan Berformalin di Wisata Balai Kota
Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta menemukan makanan mengandung formalin dalam makanan yang dijual di Wisata Balai Kota. Setidaknya ada tiga pedagang yang diketahui menjual makanan mengandung zat berbahaya. Jika masih tetap menjual makanan tersebut, mereka terancam diusir.
Kami kasih waktu kalau besok masih jualan, minggu depan nggak boleh ikut lagi
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Endang Sriana Purwati mengatakan, makanan berformalin ditemukan pada tahu, bakso, dan kerupuk.
"Ada tiga pedagang yang ditemukan makanan mengandung formalin," kata Endang di Balai Kota, Sabtu (19/9).
Wisata Balai Kota Sediakan Fasilitas Samsat KelilingBeberapa jenis makanan tersebut langsung diminta untuk diturunkan dan tidak dijual lagi. Mereka masih diberi kesempataan untuk berjualan pada Minggu (20/9) esok. Namun jika pada esok hari, mereka masih menjual dagangan yang sama, maka pekan depan tidak diperbolehkan lagi berjualan.
"Kami kasih waktu kalau besok masih jualan, minggu depan nggak boleh ikut lagi. Saya akan cek lagi, akan monitor. Kalau masih jualan yang sama, minggu depan kita coret. Sekarang kita minta makanan yang ada formalinnya diturunkan. Saya nggak mau ada itu lagi," tegas Endang.
Menurut pengakuan pedagang, mereka membeli bahan makanan tersebut di pasar. Pihaknya akan menelusuri makanan tersebut berasal. "Kita akan menelusuri, beli tahu, bakso, kerupuk dari mana. Pengelolaannya seperti apa. Kita akan telusuri, kerjasama dengan Bidang Wasdal," tukas Endang.
Endang menambahkan saat ini ada 32 pedagang yang berjualan dalam acara Wisata Balai Kota. Mereka hanya akan berjualan dalam satu periode yakni hingga akhir September. Karena pedagang akan diganti dengan yang lainnya. Sehingga pemeriksaan oleh BPOM akan dilakukan secara terus menerus.
"Pedagang kan hanya satu periode, sampai akhir bulan ini. Kemudian ganti pedagang, minggu pertama Oktober. Kita akan terus monitor bersama dengan BPOM. Karena waktu merekrut mereka kita juga sudah imbau agar tidak menjual makanan mengandung zat berbahaya," tandas Endang.