Mesin Bor Bawah Tanah MRT Bekerja 24 Jam
PT Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta mulai hari ini mengoperasikan Tunnel Boring Machine (TBM) atau mesin bor bawah tanah. Mesin pertama yang dioperasikan ini akan mengebor selama tujuh hari tanpa henti di siang dan malam.
Mesin ini akan bekerja tujuh hari, dan per hari 24 jam. Setiap harinya mampu mengebor hingga delapan meter, dengan lebar 6,05 meter
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengatakan, mesin tidak akan berhenti beroperasi. Dipastikan pengoperasian mesin bor tidak akan mengganggu lalu lintas. Terlebih mesin bor tidak menimbulkan suara yang gaduh.
"Mesin ini akan bekerja tujuh hari, dan per hari 24 jam. Setiap harinya mampu mengebor hingga delapan meter, dengan lebar 6,05 meter," ujar Dono, saat peresmian pengeboran MRT di Patung Pemuda, Senayan, Senin (21/9).
Jokowi Resmikan Pengeboran Bawah Tanah MRTMenurut Dono, pengeboran dimulai dari titik proyek Patung Pemuda hingga Setiabudi. Ditargetkan pengeboran akan rampung pada Desember 2016 mendatang. "Mesin bor yang kedua juga akan segera dioperasikan dalam waktu dekat," tandasnya.
Peresmian pengeboran MRT dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi juga memberikan nama Antareja untuk mesin bor pertama MRT tersebut. Antareja merupakan putra sulung Wrekodara atau Bimasena dari keluarga Pandawa. Sehingga diharapkan mesin bor bisa bekerja setangguh tokoh Antareja.
Pengoperasian Antareja, dilakukan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan CP 105 (Senayan-Setiabudi) yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi. TBM yang akan dioperasikan nantinya memiliki dimensi dengan diameter 6,7 meter dan memiliki berat 323 ton.