Pengeboran MRT Dipastikan Tak Ganggu Lalu Lintas
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama membenarkan pada tanggal 21 September mendatang pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) memasuki tahap pengeboran. Sayangnya, Basuki tidak dapat menghadiri proses pengeboran awal mega proyek ini, lantaran harus terbang ke Rotterdam, Belanda.
Nggak akan nganggu kok kan itu ada di bawah tanah
"Iya, MRT tanggal 21 September mulai ngebor. Tapi saya tidak bisa datang," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (17/9).
Basuki memastikan, pengeboran MRT ini tidak akan mengganggu arus lalu lintas. Mengingat pengeboran akan dilakukan di bawah tanah. "
Nggak akan nganggu kok kan itu ada di bawah tanah ," ujar Basuki. Pekan Depan, Mesin Bor MRT DioperasikanDiakui Basuki, pengeboran bawah tanah ini sedikit mundur dari jadwal semula. Awalnya pengeboran dijadwalkan pada awal September. Namun secara keseluruhan tidak akan mengganggu jadwal yang ada. "Mundur sedikit, tapi tidak menganggu," ucapnya.
Mesin bor ini telah tiba di Jakarta pada awal Agustus lalu. Setidaknya, ada dua mesin bor yang digunakan. Satu unit TBM sudah berada di lokasi pengeboran pertama yaitu di Patung Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat. Sementara, satu unit lagi sedang dirakit di tempat perakitan di Cakung, Jakarta Timur, sebelum dibawa ke lokasi pengeboran stasiun bawah tanah MRT lainnya.
Panjang mesin bor mencapai 80 meter dan memiliki diameter 6,7 meter. Sehingga, saat pengiriman dari Jepang, mesin bor dipisahkan menjadi beberapa bagian, kemudian dirakit kembali di Jakarta.
Pengeboran akan mulai dilakukan di titik proyek Patung Pemuda Senayan dan akan melakukan pekerjaan penggalian serta konstruksi terowongan bawah tanah kearah Utara menuju titik Setiabudi.