Ketemu Jokowi, Pangdam Jaya Bantah Bahas Politik
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mulyono yang baru dilantik pada 13 April lalu, menemui Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Balaikota DKI, Senin (28/4). Namun keduanya membantah membicarakan politik, dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit tersebut.
Tidak ada pembicaraan itu (keamanan Jakarta). Tapi, Jakarta aman kok
Mulyono mengaku, dirinya berkunjung ke Balaikota sekedar untuk silaturahmi. Terlebih dia merupakan pejabat baru yang menggantikan Mayjen TNI Hudawi Lubis. "Sayakan pejabat baru. Makanya saya silaturahmi," kata Mulyono, usai bertemu dengan Jokowi.
Mulyono pun enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan pertemuannya. Ketika ditanya apakah ada pembicaraan mengenai politik, mantan Asisten Operasi KSAD itu juga menampiknya. "Tidak ada kok. Saya kan soan ke yang punya wilayah, itu saja," ucapnya.
Jokowi: Jakarta Harus Tetap Kondusif Hingga PilpresSenada dengan Mulyono, Jokowi juga mengaku bahwa pertemuannya hanya untuk silaturahmi saja. Bahkan tidak ada pembicaraan mengenai keamanan Jakarta, menjelang pemilihan presiden (pilpres) pada 9 Juli 2014 mendatang. "Beliau itu kan baru, ya ketemu. Itu saja," kata Jokowi.
Jokowi pun memastikan bahwa sejauh ini kondisi Jakarta kondusif. Diharapkan kedepan menjelang pilpres kondisi demikian tetap terjaga. Masyarakat juga diminta agar ikut membantu menjaga keamanan ibu kota. "Tidak ada pembicaraan itu (keamanan Jakarta). Tapi, Jakarta aman kok," ucapnya.
Seperti diketahui berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/207/III/2014tanggal 21 Maret 2014, tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di lingkungan TNI, Mulyono dilantik menjadi Pangdam Jaya menggantikan pejabat sebelumnya. Sebelumnya Mulyono menjabat sebagai Asisten Operasi KSAD. Pejabat sebelumnya Mayjen TNI E Hudawi Lubis dimutasi menjadi Koorsahli KSAD. Meski surat keputusan telah dikeluarkan sejak 21 Maret, namun serah terima jabatan baru dilakukan pada 13 April.