Jokowi Terus Lakukan Evaluasi terhadap Program KJP
Jokowi Masih Terus Evaluasi Program KJP
Kalau KJP masih banyak yang perlu dievaluasi. Pertama penerima KJP masih ada yang masih belum tepat. Kedua masih ada pemotongan, meskipun tidak semuanya, tetapi perlu diperbaiki, seperti ini yang menjadi bahan koreksi kami
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui, pihaknya masih terus melakukan evaluasi terkait program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Apalagi dari data Indonesia Corruption Watch (ICW), ditemukan adanya 19,4 persen penerima KJP tidak tepat sasaran.
Jokowi Akui Masih Ada Siswa Putus Sekolah
"Kalau KJP masih banyak yang perlu dievaluasi. Pertama penerima KJP masih ada yang masih belum tepat. Kedua masih ada pemotongan, meskipun tidak semuanya, tetapi perlu diperbaiki, seperti ini yang menjadi bahan koreksi kami," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jumat (2/5).
Jokowi kembali menekankan, keberadaan KJP untuk menanggulangi beban biaya kebutuhan pendidikan siswa tidak mampu. Biaya kebutuhan itu meliputi seragam, sepatu, biaya transportasi siswa, buku dan lain sebagainya.
"Itu yang kami kover dari KJP, tetapi memang di lapangan ada hal-hal yang masih perlu di koreksi," tandas mantan walikota Surakarta ini.
Sekadar diketahui, belum lama ini ICW melansir hasil risetnya, dimana ditemukan potongan sebesar Rp 50 ribu- Rp 100 ribu pada penerima program KJP. Selain itu, penerima KJP sebanyak 19,4 persen tidak tepat sasaran, bahkan 31,7 persen lainnya tak jelas keberadaannya. Kemudian, adanya dugaan tiga partai politik turut bermain dalam program KJP tersebut.