Basuki Sayangkan Ada Usulan Prioritas Belum Masuk RKPD
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyayangkan adanya satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang belum memasukkan usulan kegiatan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Jadi, berpikirnya jangan salah. Kan money follow function. Duit urusan kedua, kami yang cari
Sebab, usulan yang seharusnya bisa direalisasikan pada 2016 terpaksa harus tertunda dan baru bisa diusulkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun depan.
Salah satunya, usulan pengadaan dokter spesialis dan ruang operasi untuk warga Kepulauan Seribu yang tidak bisa dimasukkan dalam Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 karena tidak disusun di RKPD.
Basuki Penuhi Panggilan BPK"Bapak ibu masih nggak ngerti juga. Apapun yang bapak ibu ingin lakukan ya susun di dalam rencana kerja. Susun saja, soal duit urusan kedua. Kami yang cari. Kalau begini kan jadinya mentok," kata Basuki saat menyisir usulan Dinas Kesehatan dalam KUA-PPAS 2016 dalam ruang rapat pimpinan (rapim), Balai Kota, Minggu (22/11) kemarin malam.
Menurut Basuki, usulan pengadaan dokter medis dan ruang operasi yang belum dimasukkan Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Kepulauan Seribu dalam RKPD dengan format e-planning itu seharusnya dapat dimasukkan dalam KUA-PPAS 2016.
"Kalau untuk dokter spesialis dan ruang operasi di Kepulauan Seribu saya kasih. Kalau perlu dibangun rumah buat dokter spesialis di sana. Cuma usulan itu harus dituangkan di RKPD. Karena saya nggak ngerti dan nggak tahu bapak ibu mau beli apa," ujarnya.
Dikatakan Basuki, dirinya akan menyetujui usulan program dan kegiatan yang bersifat pelayanan masyarakat. Termasuk pembelian mesin pengolahan air bersih atau Reverse Osmosis (RO) di rumah sakit maupun puskesmas di Kepulauan Seribu.
"Tulis dong kemarin di rencana kerja. Yang ngetik ini semua Anda. Begitu Anda nggak masukkan, ya nggak bisa. Tolong buat semua puskemas kalau punya ide apapun silakan tuangkan di RKPD. Saya sudah kasih bantu bapak ibu," pintanya.
Basuki mengingatkan, pola berpikir SKPD harus money follow function. Di mana pengalokasian anggaran berdasarkan pada fungsi masing-masing kegiatan. Karena itu SKPD diminta jangan ragu untuk mengusulkan kegiatan dan program karena khawatir tidak ada anggaran.
"
Jadi, berpikirnya jangan salah. Kan money follow function. Duit urusan kedua, kami yang cari. Kita bahkan mau sewa helikopter untuk evakuasi pasien dari Pulau Seribu yang gawat darurat ke Rumah Sakit Koja," tandasnya.