Peredaran Uang Lusuh di Kepulauan Seribu Masih Tinggi
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Doni P Joewono mengatakan, hampir 50 persen masyarakat di Kepulauan Seribu masih menggunakan uang lusuh untuk bertransaksi. Sehingga peredaran uang lusuh di wilayah Kepulauan Seribu masih tinggi.
Selain ditukar sebenarnya uang lusuh tersebut dapat ditabung di bank
Untuk mengurangi peredaran uang lusuh, lanjut Doni, pihaknya membuka stand penukaran uang di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan dan di pulau-pulau pemukiman lainnya.
"Ini upaya mengurangi peredaran uang lusuh di Pulau Seribu. Selain ditukar sebenarnya uang lusuh tersebut dapat ditabung di bank yang ada di sini," ujar Doni, Senin (23/11).
Pemkab Ingin BI Bantu Program Ketersediaan PanganDoni menambahkan, selain menabung, untuk membatasi peredaran uang lusuh, warga harus dibiasakan bertransaksi dengan menggunakan uang non tunai atau e-money.
"Clean money policy merupakan kebijakan setahun dua kali, tapi agar uang tetap baru ya sering-seringlah menabung dan bertransaksi menggunakan non tunai," tandas Doni.
Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta saat ini tengah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu dengan memberikan bantuan sarana maupun prasarana untuk pengembangan usaha, seperti bibit ikan, dan juga peralatan untuk
Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Amiterdam.