You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Ikan Mati Di Pesisir Jakarta Tidak Berdampak Ke Pulau Seribu
.
photo Suparni - Beritajakarta.id

Fenomena Ikan Mati Belum Sampai Pulau Seribu

Perubahan iklim yang ekstrem membuat banyak ikan di perairan laut utara Jakarta mati. Namun hingga kini, fenomena tersebut berlum berdampak di perairan sekitar Pulau Seribu.

Perubahan cuaca ekstrem penyebabnya, tapi hingga kini tidak sampai ke Kepulauan Seribu

"Perubahan cuaca ekstrem penyebabnya, tapi hingga kini tidak sampai ke Kepulauan Seribu," ujar Ahmad Cholik, Kepala Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Kepulauan Seribu, Selasa (1/12).

Hingga saat ini, lanjut Ahmad, pihaknya belum mendapatkan hasil resmi penyebab dari matinya ribuan ikan di pantai utara Jakarta. Hal ini akan sangat berguna untuk antisipasi di perairain Kepulauan Seribu yang banyak terdapat kerambah.

Ini Penyebab Kematian Ribuan Ikan di Ancol

"Kami juga sedang menunggu hasilnya, mudah-mudahan tidak berdampak ke Pulau Seribu," ucapnya.

Sebelumnya, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kepulauan Seribu meyakini terjadinya ikan mati di pinggir pantai perairan Jakarta, akibat limbah industri cair dan sampah yang terbawa arus deras saat awal hujan, di 13 aliran sungai di DKI Jakarta. Ini menyebabkan proses kimiawi yang berdampak terhadap kurangnya ikan menghirup Oksigen.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. 30 Pohon Tabebuya Ditanam di Jalan Karet Pasar Baru Timur 2

    access_time17-01-2025 remove_red_eye1532 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. 411.161 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu di Tahun 2024

    access_time18-01-2025 remove_red_eye1522 personAnita Karyati
  3. Petugas Padamkan Kebakaran di Mangga Besar XIII

    access_time21-01-2025 remove_red_eye1333 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Dinas PPAPP Perkuat Pencegahan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik

    access_time20-01-2025 remove_red_eye1236 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pelaku UMKM di Pulau Tidung Bisa Segera Gunakan Loksem KS 02

    access_time17-01-2025 remove_red_eye891 personAnita Karyati