You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Sri Hartini dinilai turut bertanggung jawab kasus ini karena lalai, hingga mengakibatkan salah satu
Setelah melalui pertimbangan mendalam, akhirnya Kepala SDN Makasar 09 Petang, Sri Hartini, resmi dicopot dari jabatannya terhitung sejak 16 Mei 2014. Pencopotan ini terkait kasus penganiayaan SY (12), siswa kelas 6 terhadap Renggo Khadafi (11), sisw.
photo doc - Beritajakarta.id

Kasus Renggo, Kepsek SDN Makasar 09 Resmi Dicopot

Setelah melalui pertimbangan mendalam, akhirnya Kepala SDN Makasar 09 Petang, Sri Hartini, resmi dicopot dari jabatannya terhitung sejak 16 Mei 2014. Pencopotan ini terkait kasus penganiayaan SY (12), siswa kelas 6 terhadap Renggo Khadafi (11), siswa kelas 5, di ruang kelas  saat jam istirahat. Sri Hartini dinilai turut bertanggung jawab kasus ini karena lalai, hingga mengakibatkan salah satu siswanya tewas akibat penganiayaan.

Kemudian terhadap guru kelas 5, 6 dan guru piket saat kejadian, juga akan dikenai sanksi

Kepala Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Timur, Nasrudin mengatakan, surat pencopotan kepala sekolah ini ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun pada 16 Mei 2014. Namun surat pencopotan itu baru diserahkan ke Sri Hartini di SDN Makasar 09 Petang pada Sabtu (17/5) ini.

"Sebagai gantinya, kami menunjuk Daryati, sebagai pelaksana tugas kepala SDN Makasar 09 Petang. Selama ini Daryati menjabat Kepala SDN Makasar 08 Pagi," kata Nasrudin, Sabtu (17/5).

Ahok: Ada Kelalaian Pihak Sekolah Atas Kasus Renggo

Nasrudin tidak dapat memastikan sampai kapan Daryati menjabat Plt kepala SDN Makasar 09 Petang. Sebab hal itu merupakan kewenangan Dinas Pendidikan DKI untuk melakukan rapat Baperjakat (badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan), untuk menentukan kepala sekolah definitif.

Selanjutnya Sri Hartini akan menjadi guru biasa di SDN Kebon Pala 11, Makasar, Jakarta Timur. Dengan demikian status PNS Sri Hartini masih melekat pada dirinya. Ini merupakan keputusan yang tak bisa diganggu gugat dari Dinas Pendidikan DKI.

"Kemudian terhadap guru kelas 5, 6 dan guru piket saat kejadian, juga akan dikenai sanksi. Mereka harus turut tanggung jawab atas kasus ini. Hanya kami masih koordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI. Sebab keputusan pemberian sanksi ada di Dinas Pendidikan DKI," lanjut Nasrudin.

Ke depan agar kasus penganiayaan di kelas atau di lingkungan sekolah tak terulang lagi, pihaknya menginstruksikan pada seluruh sekolah agar memperketat pengawasan. Setidaknya akan ada guru piket khusus yang mengawasi siswa saat jam istirahat di sekolah. Selain juga ada guru piket umum, seperti selama ini.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. DPRD-Koopsud 1 Bahas Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

    access_time28-04-2025 remove_red_eye1595 personFakhrizal Fakhri
  2. Anggota DPRD DKI Brando Susanto Tutup Usia

    access_time27-04-2025 remove_red_eye1561 personBudhi Firmansyah Surapati
  3. Pramono Imbau Warga Daftar PPSU dan Damkar Melalui Kelurahan

    access_time23-04-2025 remove_red_eye1560 personFakhrizal Fakhri
  4. Hadiri Musrenbang, Ketua DPRD Pastikan Usulan Warga Diakomodir

    access_time23-04-2025 remove_red_eye1246 personFakhrizal Fakhri
  5. Komisi A Bahas Pembentukan Command Center Bersama Kopassus

    access_time28-04-2025 remove_red_eye1211 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik