Pedagang Terompet Marak di Pasar Pagi Asemka
Jelang perayaan Tahun Baru 2016 mendatang, pedagang terompet dan kembang api mulai membanjiri kawasan Pasar Pagi Asemka, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (29/12).
Nanti kami akan mengecek dulu ke lokasi pasar pagi seperti apa dan bagaimana berjualan
Pantauan Beritajakarta.com, puluhan pedagang meluber hingga ke sisi trotoar sepanjang Pasar Asemka. Akibatnya kemacetan di lokasi sekitar tak dapat dihindarkan.
"Setahun sekali tidak apa-apa lah jualan sampai menggunakan trotoar, lagi pula sehabis tahun baru saya tidak jualan lagi, ini hanya kebetulan saja saya ditawarin sama saudara, katanya mau jualan tidak, melihat peluang itu ya sudah saya jualan," kata Abdit Raharjo (34), salah satu pedagang.
Basuki Tak Larang Pesta Kembang Api, Asal Ada IzinMenurut Abdit, harga terompet yang dijualnya bervariasi. Untuk ukuran kecil, dijual Rp 10 ribu dan terompet besar dijual dengan harga Rp 20-50 ribu.
“Untuk kembang api kami jual di atas Rp 50 sampai dengan Rp 500 ribu, sampai saat ini pembeli semakin meningkat, jadi lumayan lah penghasilannya," ujarnya.
Sementara, Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M Zen mengatakan, pihaknya tidak melarang sepanjang pedagang masih menjual kembang api. Namun, pihaknya akan mengambil tindakan tegas jika pedagang menjual petasan dan berjualan di atas trotoar.
“
Nanti kami akan mengecek dulu ke lokasi pasar pagi seperti apa dan bagaimana berjualan , tapi yang pasti, kalau petasan itu memang dilarang karena sangat berbahaya dan memicu terjadinya konflik antar kelompok, tapi kalau sekedar menjual kembang api ya silakan saja," ungkapnya.