You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Gagalnya Tata Kota dan Perencanaan, Tanah Abang Tetap Semerawut
.
photo Ilustrasi - Beritajakarta.id

Penataan Kota Bermasalah, Tanah Abang Sulit Ditata

Kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat sampai kini masih belum tertata rapi dan terbebas dari kemacetan meski Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat telah berkali-berkali melakukan penertiban terhadap pedagang kali lima (PKL) dan kendaraan parkir liar.

Memang dari awal perencanaannya yang salah.  Misalnya soal parkir liar

Camat Tanah Abang, Hidayatullah menilai, kesemerawutan di kawasan pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut terjadi akibat gagalnya tata kota dan perencanaan pembangunan. Sehingga penataan Pasar Tanah Abang yang dilakukan melalui penertiban selama ini belum membuahkan hasil maksimal.

"Memang dari awal perencanaannya yang salah.  Misalnya soal parkir liar.  Kalau bicara parkir liar, sarana parkir memang ada, tapi posisinya di lantai 8 Blok A, itukan jauh. Nggak ada orang yang mau parkir diatas. Ujung-ujungnya ya parkir liar. Orang kita ini memang cari yang gampang saja soalnya," katanya, Selasa (19/1).

Satpol PP Akan Usir PKL Tanah Abang Pakai Debu

Hidayatullah melanjutkan, selain parkir liar, para PKL Pasar Tanah Abang yang turun ke jalan juga masih menjadi persoalan. Berdasarkan fakta di lapangan, PKL-PKL yang berjualan di bahu jalan di atas trotoar itu berasal dari Blok A dan B Pasar Tanah Abang. Kios pedagang yang berada di dalam areal gedung pada umumnya hanya dijadikan sebagai gudang. 

"Kejadian ini bisa dilihat pada hari Senin-Kamis, saat ada Pasar Tasik. Itu ratusan PKL sengaja turun ke jalan, karena tahu Pasar Tasik itu di luar pasar," ungkapnya.

Ia menambahkan, penertiban PKL di kawasan Pasar Tanah Abang tidak akan efektif apabila tidak dimulai dari sumber masalah. Saat ini pihaknya  telah berkoordinasi dengan pengelola pasar tersebut. Termasuk kepada pengembang PT Sarana Jaya dan Pembangunan Jaya untuk meminta percepatan pembangunan jembatan penghubung dari Blok B ke Stasiun Tanah Abang dan kawasan pertokoan.

"Jadi memang masalahnya itu soal tata kota. Karena kalau nggak juga direalisasi, Tanah Abang pasti begitu-begitu aja, sampai kiamat juga tidak bakalan bener," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Wakil Ketua Komisi A Sambut Positif Program Pemutihan Ijazah

    access_time01-05-2025 remove_red_eye1804 personFakhrizal Fakhri
  2. DPRD-Koopsud 1 Bahas Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

    access_time28-04-2025 remove_red_eye1715 personFakhrizal Fakhri
  3. Anggota DPRD DKI Brando Susanto Tutup Usia

    access_time27-04-2025 remove_red_eye1702 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Ingub No 6/2025 Efektif Bentuk Kebiasaan Baru Gunakan Transportasi Umum

    access_time30-04-2025 remove_red_eye1623 personFakhrizal Fakhri
  5. DPRD DKI Ingatkan Warga Waspada Informasi Palsu Rekrutmen PPSU

    access_time30-04-2025 remove_red_eye1530 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik