Jumantik Sekolah Segera Diaktifkan
Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta agar juru pemantau jentik (Jumantik) di sekolah diaktifkan. Karena tak jarang juga beberapa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terkena di area sekolah.
Angkanya agak tinggi kan pada anak-anak, saya sudah koordinasi dengan Disdik untuk Jumantik di sekolah segera diaktifkan
"
Angkanya agak tinggi kan pada anak-anak, saya sudah koordinasi dengan Disdik untuk Jumantik di sekolah segera diaktifkan," ujar Koesmedi Priharto, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (8/2).Koesmedi menambahkan, kasus DBD selama Januari 2016 jumlahnya mencapai 611. Angka tersebut meningkat 30 persen pada bulan yang sama tahun lalu. "Ini naik 30 persen dari Januari 2015 lalu," katanya.
40 Persen Penderita DBD Usia SekolahMenurut Koesmedi, saat ini Jakarta belum masuk Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk DBD. KLB baru ditetapkan jika jumlah kasus DBD naik dua kali lipat dari dua minggu sebelumnya.
"Di Jakarta belum KLB. Memang mendekati KLB, tapi rasanya kami masih banyak tempat kosong untuk diatasi," ucapnya.
Koesmedi menuturkan, tahun ini ada penambahan 2.000 tempat tidur untuk kelas 3. Beberapa rumah sakit umum daerah (RSUD) juga masih tersedia tempat tidur kosong yang bisa digunakan. Seperti di RSUD Pasar Minggu dan RSUD Koja.
"Mudah-mudahan cukup. Di RSUD Pasar Minggu dan Koja masih kosong," tandas Koesmedi.