Rehab Kelurahan Tunggu Proses Lelang
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat merencanakan merehab total sebanyak lima kantor kelurahan dan satu kantor kecamatan. Namun, hingga pertengahan tahun 2014 ini, rencana tersebut belum dapat direalisasikan lantaran masih menunggu proses lelang yang dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa.
Berdasarkan data inventaris, bangunan-bangunan tersebut sudah tidak sesuai standarisasi kantor kelurahan dan kecamatan yang harus berlantai empat dan memiliki luas lahan dengan luas ideal sekitar 700 meter
Kepala Bagian Tata Pemerintahan Jakarta Barat, Dirhamul Nugraha, mengatakan, kelima kantor kelurahan yang akan direhap total itu yakni Kantor Kelurahan Kedoya Utara, Tambora, Kalianyar, Tegal Alur dan Rawa Buaya. Sedangkan untuk kantor kecamatan, yaitu Kantor Kecamatan Palmerah.
“Berdasarkan data inventaris, bangunan-bangunan tersebut sudah tidak sesuai standarisasi kantor kelurahan dan kecamatan yang harus berlantai empat dan memiliki luas lahan dengan luas ideal sekitar 700 meter,” ujar Dirhamul, Kamis (12/6).
Gedung Karang Taruna Pegangsaan Dua Rusak BeratSaat ini, kata Dirhamul, kelima kantor kelurahan yang akan dibangun tersebut dalam kondisi tidak layak pada lantai dua dan tiga sehingga tidak layak dijadikan kantor pelayanan mengingat Pemprov DKI Jakarta mengintruksikan agar Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dapat dilakukan di semua kantor kelurahan dan kecamatan. Sementara di Kantor Kecamatan Palmerah yang sudah berlantai empat harus dibangun ulang lantaran kondisi gedung sudah memprihatinkan.
“Anggaran pembangunan satu kelurahan mencapai Rp 4 Miliar, sedangkan kecamatan Rp 10 Miliar," ucapnya.
Meskipun sudah dianggarkan, lanjut Dirhamul, pihaknya belum dapat memastikan kapan pembangunannya dapat terlaksana. Pasalnya, hingga saat ini, pihaknya masih menunggu lelang yang dilakukan satu pintu di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa Pemprov DKI.
“Tapi sesuai rencana tahun ini akan dirobohkan dan dibangun ulang. Kami sudah masukan semua prasyarat dokumennya, tinggal tunggu hasilnya. Pembangunan ulang memerlukan waktu dua tahun,” jelas Dirhamul.
Selain itu, sambung Dirhamul, pihaknya juga telah memasukkan anggaran dan lelang kembali untuk pengerjaan lanjutan enam kantor kelurahan yang telah dibangun dalam tahun anggaran 2013 lalu. Kantor itu yakni Kelurahan Mangga Besar, Krukut, Jelambar, Pegadungan, Meruya Selatan dan Kemanggisan dengan anggaran Rp 2 miliar.
“Untuk itu karena dalam waktu dekat ini akan dirobohkan maka saya sarankan agar pihak kelurahan dan kecamatan yang tahun ini kantornya akan dibangun ulang segera mencari tempat sementara yang tidak jauh dari lokasi semula,” kata Dirhamul.
Pantauan beritajakarta.com, kondisi gedung Kecamatan Palmerah yang dibangun sejak 1989 memang sangat memprihatinkan. Pintu masuk lobi utama kecamatan tidak ada pelayanan. Beberapa dinding juga sudah pada berlumut kehitaman akibat rembesan air ketika hujan. Bahkan lantainya sudah menganga dan mengelupas.
Kondisi sama juga terdapat pada lantai dua sejumlah sudut gedung yang telah dihiasi sarang laba-laba. Sebelah kiri yang merupakan kantor sekertariat kecamatan dan sejumlah pegawai tidak terlihat begitu ramai.
Sekretaris Camat Palmerah, Firmanuddin, mengatakan kondisi itu sudah terjadi sejak 2012. Namun baru tahun ini pihaknya dikabarkan akan dibangun ulang. “Kantor kecamatan ini sudah tidak laik. Akibatnya kinerja petugas kurang bersemangat,” keluhnya.
