Manusia Perahu akan Dicarikan Rusun
Pasca penertiban kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) masih bertahan di atas perahu di perairan dekat lokasi.
Kita upayakan orangnya masuk dahulu, perahu bisa ditambatkan yang terdekat dengan rusun
Sebagian dari mereka bersikeras tidak mau pindah karena menolak direlokasi ke rumah susun (rusun) Marunda atau Rawa Bebek. Sebagai solusi, Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Utara, tengah mengupayakan rusun yang dekat laut.
250 Personel Gabungan Siaga di Pasar IkanPantauan Beritajakarta.com, hingga saat ini masih ada sekitar 20 kapal yang dijadikan tempat tinggal oleh warga yang tidak mau pindah dari Pasar Ikan. Tiap kapal tersebut diisi oleh sekitar 2-3 Kepala Keluarga (KK).
Kartini (40), Warga Pasar Ikan, Penjaringan Jakarta Utara, yang masih bertahan di perahu, mengatakan, dirinya enggan pindah karena anak-anaknya akan mengikuti ujian kenaikan sekolah. Dirinya khawatir kalau direlokasi ke Rusun Marunda atau Rawa Bebek, sekolah anaknya akan kesulitan.
"Anak kami sedang ujian naik-naikan kelas, kalau kami pindah sekolahnya bisa terlantar. Dan kalau kami pindah ke rusun Marunda sangat jauh dari sini. Kalau ada sih di Muara Angke, tidak jauh dari laut," ujarnya, Rabu (13/4).
Sekretaris Camat Penjaringan, Muhammad Andri mengatakan, sebagian besar dari yang bertahan dalam perahu adalah warga pendatang yang mengontrak. Kebanyakan dari mereka memang berprofesi sebagai nelayan.
"Hari ini saya sudah coba ajak mereka untuk pindah. Sebanyak 10 KK sudah bersedia direlokasi," katanya.
Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi menambah
kan, pihaknya tengah mengupayakan agar warga bisa dipindah ke Rusun Muara Baru atau Kapuk Muara. Ia memaklumi bahwa sebagai nelayan, penghasilan mereka dari melaut, sehingga harus direlokasi ke dua rusun tersebut."Saya sedang cari unit rusun yang kosong di Muara Baru atau Kapuk Muara. Kita upayakan orangnya masuk dahulu, perahu bisa ditambatkan yang terdekat dengan rusun," tandasnya.