Rusun Sekitar Waduk Pluit untuk Warga Setempat
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama
menegaskan, keberadaan Rusunawa di sekitar Waduk Pluit hanya untuk warga eks waduk. Hal itu juga berlaku bagi 400 unit Rusunawa Muara Baru yang saat ini sudah ditempati. Namun, banyak di antaranya disinyalir diisi oleh orang yang tidak tepat sehingga akan ditertibkan.Yang boleh tinggal di (rusun) sekitar sini hanya yang mantan tinggal di Waduk Pluit. Yang bukan akan kita usir saja
Sebelumnya, sekitar akhir Mei lalu pihak Unit Pengelola Rusun Sewa Wilayah 1, sudah melakukan pendataan surat perjanjian (SP) sewa unit. Dari sekitar 400 penghuni, 70 diantaranya belum melakukan SP.
"Tapi sayang 400 unit (Rusun Muara Baru) didudukin preman. Sebenarnya ini, tidak ada izin main duduk-dudukin saja," tegasnya, Senin (16/6).
Basuki: Tidak Ada Toleransi Buat PKL MonasMenurut Basuki, pihaknya akan menugaskan kecamatan dan kelurahan untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut. Sebelum Juni nanti, ia berharap di rusun tersebut yang bukan warga sekitar waduk sudah harus keluar.
"Yang boleh tinggal di (rusun) sekitar sini hanya yang mantan tinggal di Waduk Pluit. Yang bukan akan kita usir saja," ucapnya.
Menurut Ahok, sapaan akrabnya, pihaknya menyadari alasan masih banyak orang yang tinggal di sekitar waduk karena mayoritas diantara mereka mencari penghidupan di sekitar wilayah itu. Bahkan, diantaranya banyak yang bekerja di industri ikan di Pelabuhan Muara Baru.
"Ke depan kita mau beli tanah lagi untuk membuat tambahan rusun sebelum memindahkan warga. Nanti konsepnya secara keseluruhan waduk ini taman di kanan kirinya kosong dari pemukiman. Saya sudah kasih izin intiland untuk reklamasi," imbuhnya.
Sedangkan untuk menuntaskan pemindahkan warga di sekitar waduk, Ahok mengatakan akan menunggu selesainya pembangunan rusun sebagai tempat relokasi. Sebab, niatnya melakukan relokasi adalah memanusiakan manusia.
"Tunggu rusun siap, mereka kan manusia bukan barang. Jadi mereka akan kita kasih tempat lebih baik, kalau ada salah paham ya wajarlah," tandasnya.