Honor Meningkat, Kakek Sanin Semangat Bersihkan Jakarta
Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta ke-487 tahun ini, menjadi sangat istimewa bagi Kakek Sanin (60), dan rekan-rekan lainnya yang tergabung sebagai Petugas Harian Lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Dengan peningkatan honor dari Rp 900 ribu per bulan menjadi Rp
2,4 juta per bulan yang diterimanya sejak beberapa bulan terakhir membuatnya makin semangat membersihkan sampah yang berserakan di ibu kota.Sekarang lebih enak, dulu sebulan kita digaji cuma Rp 900 ribu per bulan
Di Jakarta Utara sendiri setiap harinya menghasilkan sampah hingga 1.400 ton. Sampah-sampah inilah yang kemudian disapu bersih Sanin dan rekannya dari pukul 05.00 pagi hingga pukul 16.00 sore. Tak peduli hari libur, Sanin yang biasa bertugas menyapu di Jalan Sindang Terusan, Jakarta Utara, memang tidak pernah absen membersihkan jalan. Usianya yang makin senja, dan kulitnya yang makin keriput tidak membuatnya malas-malasan membersihkan wajah ibu kota tercinta dari sampah dan debu jalanan.
"Sekarang lebih enak, dulu sebulan kita digaji cuma Rp 900 ribu per bulan," ujarnya, Sabtu (21/6).
600 Petugas Siap Bersihkan Sampah di JNFMenurut warga RT 08/13, Kebon Bawang, Tanjung Priok, tersebut peningkatan honor yang didapat sangat membantunya untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Terlebih, dia juga masih mempunyai anak bungsu berusia 12 tahun yang masih menjadi tanggungjawabnya. Itu belum termasuk biaya sewa rumah sebesar Rp 500 ribu.
"Sekarang istri saya bisa masak rutin setiap hari. Saya kasih antara Rp 20-30 ribu per hari," jelasnya.
Namun demikian, kakek yang telah melakoni pekerjaan sejak 5 tahun terakhir ini mengakui jika budaya warga membuang sampah di tempatnya masih rendah.
"Setiap hari bisa sampai delapan karung sampah saya kumpulkan. Yang banyak sampah dari masyarakat seperti plastik dan botol. Yang lainnya paling dedaunan atau debu," katanya.
Petugas kebersihan lainnya, Dainah (50), mengaku tetap bekerja membersihkan Jalan Yos Sudarso di hari jadi Jakarta ini. Warga RT 14/13, Warakas, ini tetap gembira bekerja walau tidak memiliki hari libur.
"Paling hambatan kita ini kalau hujan atau macet. Kalau jalan lagi macet malah gak bisa nyapu," ucapnya.
Walaupun Jakarta masih kerap mengalami kemacetan, menurut wanita yang sudah 8 tahun bekerja menyapu jalan ini, sudah ada peningkatan penataan kota. Dirasakannya sejak beberapa tahun belakangan, Jakarta lebih teratur.
"Apalagi sekarang kita pekerja kecil lebih diperhatikan. Kalau dulu gaji kita gak sampai Rp 1 juta," tandasnya.