Warga Pulau Seribu Ikut Lestarikan Terumbu Karang
Kesadaran masyarakat, khususnya kelompok nelayan di Kepulauan Seribu dalam menjaga kelestarian terumbu karang cukup tinggi. Hal tersebut tidak lepas dari pembinaan yang dilakukan kelompok budidaya terumbu karang bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Taman Nasional Kepulauan Seribu.
Masyarakat memiliki kontribusi besar terhadap pelestarian lingkungan khususnya di ekosistem terumbu karang
"Masyarakat memiliki kontribusi besar terhadap pelestarian lingkungan khususnya di ekosistem terumbu karang," kata Ismail, Ketua Kelompok Budidaya Terumbu Karang, Selasa (24/5).
Ia menjelaskan, budidaya terumbu karang dibagi menjadi tiga kategori yakni bintang satu, bintang dua dan bintang tiga. Bintang satu merupakan terumbu karang yang cepat tumbuh dan bisa dijadikan indukan dalam waktu 8-11 bulan. Sementara bintang dua yaitu terumbu karang yang pertumbuhannya agak lambat dan baru bisa dikembangkan dalam kurun waktu dua tahun.
Kesadaran Pemandu Wisata Soal Zona Inti Masih RendahSedangkan bintang tiga, lanjut Ismail,
adalah terumbu karang yang pertumbuhannya membutuhkan waktu sangat lama. Budidaya terumbu karang jenis ini memerlukan transplantasi, rehabilitasi dan pemulihan ekosistem."Warga kita ajak langsung terlibat dalam kegiatan budidaya terumbu karang dengan harapan dapat berbuat menularkan ilmu dari yang mereka dapat," tandasnya.