You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
40 Petugas Dishub Urai Kemacetan di Tanah Abang
.
photo doc - Beritajakarta.id

Atasi Macet Tanah Abang, Dishub Kerahkan 40 Petugas

Jelang bulan puasa, kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali semrawut. Penyebabnya, selain pedagang kaki lima yang kembali berjualan di jalan juga banyak bermunculan lokasi parkir liar. Untuk menanganinya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah mengerahkan 40 petugas di sekitar kawasan tersebut.

Kita sudah tertibkan sejak dua pekan terakhir, karena memang mejelang puasa jumlah kunjungan ke Pasar Tanah Abang meningkat

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muhammad Akbar mengatakan, sejak dua pekan terakhir, pihaknya terus melakukan operasi terhadap parkir liar untuk mengurangi kemacetan di kawasan tersebut. Diharapkan, penertiban yang rutin digelar bisa mengurangi tingkat kemacetan di pusat grosir tekstil terbesar di Indonesia itu.

"Kita sudah tertibkan sejak dua pekan terakhir, karena memang mejelang puasa jumlah kunjungan ke Pasar Tanah Abang meningkat," kata Akbar saat dihubungi beritajakarta.com, Rabu (25/6).

Angkot dan Ojek Bikin Semrawut Tanah Abang

Akbar menjelaskan, sebanyak 40 orang petugas Dinas Perhubungan itu  ditempatkan di setiap persimpangan. Menurutnya, jumlah personel yang diturunkan memang masih kurang untuk dapat mengurai kemacetan di Pasar Tanah Abang.

Pasalnya kesadaran masyarakat akan tertib berlalu lintas masih sangat rendah. Sehingga, masih banyak masyarakat yang memarkirkan kendaraannya di badan jalan. Padahal, sudah disediakan lahan parkir di Pasar Tanah Abang.

Bahkan selama dua pekan Dishub DKI melakukan penertiban, sudah ribuan pentil roda dua yang dicabut. Namun, pengendara masih nekat memarkirkan kendaraannya di badan jalan. "Ada berapa ribu pentil yang sudah dicabutin, hanya memang masyarakat yang belum disiplin. Mau diapain lagi?," tegasnya.

Dikatakan Akbar, pihaknya juga berkoordinasi dengan Satpol PP DKI untuk menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang kembali berjualan di jalan. "Bukan hanya parkir liar tapi juga banyak PKL, yang menambah kemacetan," ucapnya.

Sementara terkait dengan banyaknya tukang ojek yang mangkal di pinggir jalan, menurutnya persoalan itu sangatlah dilematis. Sehingga, petugas Dishub agak kesulitan menertibkan para tukang ojek. Namun, saat ini jalan di kawasan Pasar Tanah Abang masih bisa dilalui. "Yang jelas kami tetap mempertahankan Jalan Kebon Jati. Disana masih bisa dilalui cukup lancar. Kalau tukang ojek ditertibkan bilangnya untuk mencari nafkah, jadi kami sulit menertibkan," keluhnya.

Terkait masih banyaknya angkutan umum yang mengetem, kata dia, hal itu terjadi karena rezim setoran yang dilakukan oleh para pengelola angkutan umum. Sehingga, para sopir angkutan umum berhenti sembarangan untuk mencari calon penumpang.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1447 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1367 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1281 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1243 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1122 personFolmer