Warga Keluhkan Sampah di TPSS Papanggo
Warga Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara mengeluhkan keberadaan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS) di RW 07, Kelurahan Papanggo. Sebab, keberadaan sampah di TPSS tersebut setiap hari selalu menumpuk dan jarang diangkut tuntas.
Pastinya meski setiap hari diangkut, pengangkutan tidak dilakukan dengan tuntas hingga sampah di TPSS tersebut benar-benar bersih. Tapi, selalu saja ada sisa dan cukup banyak
Pantuan Beritajakarta.com, menumpuknya sampah di TPSS tersebut, tepatnya di samping kolong Tol Wiyoto Wiyono, yang masuk wilayah RW 07, Kelurahan Papanggo tampak dari kondisi sampah yang menggunung hingga mencapai ketinggian kira-kira tiga meter lebih. Sampah di TPSS itu juga terlihat berserakan dan mengotori jalan.
Kawasan seputar TPPS juga terlihat sangat kumuh dengan keberadaan gubuk dan tumpukan karung plastik berisi barang-barang bekas para pemulung.
Jumlah Bank Sampah di DKI Masih MinimSobri (49) warga RW 07, Kelurahan Papanggo mengatakan, bahwa selama ini keberadaan sampah di TPSS tersebut memang sering diangkut minimal tiga sampai empat truk. Namun, karena keberadaan TPSS adalah gabungan dua kelurahan, yaitu Kelurahan Papanggo dan Warakas membuat tumpukan sampah tidak terelakan.
“Pastinya meski setiap hari diangkut, pengangkutan tidak dilakukan dengan tuntas hingga sampah di TPSS tersebut benar-benar bersih. Tapi, selalu saja ada sisa dan cukup banyak,” ujar Sobri, Kamis (26/5).
Warga khawatir, saat hujan turun sampah jadi basah hingga menebar aroma tak sedap dapat menimbulkan penyakit. Ia menyarankan, agar pemerintah membangun sekeliling TPSS setinggi satu meter, sehingga sampah tertampung semuanya.
“Minimal di seputar TPSS tersebut agar sampah tidak berserakan pemerintah membangun sekeliling TPSS tersebut dengan corang beton setinggi minimal satu setengah meter,” terangnya.
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara, Slamet Riyadi menuturkan, kawasan itu berada diperbatasan dua wilayah, yaitu Kelurahan Papanggo dan Warakas. Ada dugaan ada oknum yang memanfaatkan lahan untuk menampung sampah dari luar seperti restoran dan pabrik dan home industri.
“Untuk menjaga wilayahnya agar tidak sampai jadi tempat pembuangan sampah dari luar tapi hanya sampah rumah tangga juga sangat penting. Dan, saat ini juga keberadaan sampah di TPSS tersebut akan kami angkut hingga benar-benar bersih,” tandas Slamet.