Cegah Kebakaran, Warga Dilatih Padamkan Api
Musibah kebakaran masih menjadi momok yang menakutkan bagi warga Jakarta. Namun, pasrah dengan musibah tidak menyelesaikan masalah. Lewat pelatihan memadamkan api bagi warga Jakarta Pusat, Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Sudin Damkar dan PB) Jakarta Pusat berharap angka kebakaran di wilayah tersebut terus menurun, karena partisipasi warga memadamkan api bisa diandalkan tanpa perlu menunggu petugas datang.
Dengan pelatihan yang kita berikan, semoga jumlah kebakaran pada tahun ini tidak sebesar tahun lalu
Kepala Seksi Operasional (Kasiop) Sudin Damkar dan PB Jakarta Pusat, Sudarno mengatakan, kegiatan yang digagas pihaknya itu merupakan langkah nyata untuk menurunkan angka kasus kebakaran. Menurutnya, dengan kondisi demografi Jakarta Pusat yang padat penduduk serta lokasi lingkungan yang sempit, warga harus mendapat pemahaman agar dapat mencegah kebakaran atau pun memberi pertolongan pertama bagi korban kebakaran.
"Di sini banyak lokasi yang sempit dan sulit dijangkau mobil dan petugas, makanya kita berikan pemahaman mengenai penyebab kebakaran dan menyiapkan warga memberikan pertolongan pertama bila terjadi kebakaran sebelum petugas datang," ujarnya, Jumat (4/7).
Kebakaran Pasar Rumput Diduga Karena KorsletingPelatihan singkat yang diberikan oleh pihak Sudin Damkar dan PB Jakarta Pusat itu melibatkan 5 petugas dari Sudin Damkar dan diikuti sekitar 50 warga dari setiap kecamatan yang dipilih secara acak. "Ada 5 petugas kita yang membimbing warga yang dipilih secara acak mewakili satu kecamatan, dan kegiatan itu paling sering diadakan di sekretariat sudin," ucap Sudarno.
Menurutnya, penyebab kebakaran di wilayah Jakarta Pusat lebih didominasi oleh hubungan arus pendek listrik (korsleting). Sejak Januari hingga Juni 2014 ini pihaknya mencatat, ada 44 kasus kebakaran di Jakarta Pusat, 64 kepala keluarga (KK) dengan 372 jiwa harus kehilangan tempat tinggal. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding periode 2013 dengan 65 kasus kebakaran dan 724 Kepala keluarga dengan 1.881 jiwa menjadi korban.
"
Dengan pelatihan yang kita berikan, semoga jumlah kebakaran pada tahun ini tidak sebesar tahun lalu ," harapnya.