You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Pemerintah Ambil Alih Vaksin Ulang di RS Harapan Bunda
.
photo Nurito - Beritajakarta.id

Pemerintah Ambil Alih Vaksin Ulang di RS Harapan Bunda

Penanganan vaksin ulang di rumah di RS Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (19/7) diambil alih Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ini (pelayanan vaksin ulang,red) diambil oleh negara. Negara di sini yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut. Jadi instrumen terdekat negara kan puskesmas

Pantauan di lapangan, puluhan orangtua balita korban vaksin palsu mengantre di ruang loby utama RS Harapan Bunda. Oleh petugas, mereka didata nama orangtua dan balitanya. Kemudian sebelum divaksin ulang, balita menjalani medical chek up.

Berbeda dengan pelayanan di Puskesmas Kecamatan Ciracas, dimana penanganannya sepenuhnya ditangani petugas medis dari Pemprov DKI. Sedangkan di RS harapan Bunda, penanganan vaksin ulang gabungan dengan  pemerintah pusat. Tak heran jika banyak petugas medis dari Bagian Kedokteran Kepolisian (Dokkes) Polda Metro Jaya dan RSPAD Gatot Subroto.

Ratusan Orangtua Vaksin Ulang Balita di Puskesmas Ciracas

Kepala Dinas Kesehatan DKI, Koesmedi Priharto mengatakan, pelayanan imuninasi ulang selanjutnya bisa dilakukan di puskesmas dan rumah sakit pemerintah di tingkat kecamatan maupun provinsi.

"Ini (pelayanan vaksin ulang,red) diambil oleh negara. Negara di sini yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut. Jadi instrumen terdekat negara kan puskesmas," kata Koesmedi saat di RS Harapan Bunda.

Vaksin ulang di RS Harapan Bunda hanya dilakukan satu hari. Selanjutnya vaksin ulang dapat dilakukan di puskesmas terdekat. Orangtua balita harus membawa berkas atau data rekam medik anaknya dan wawancara. Dari situ akan dilakukan observasi apakah perlu atau tidak balita divaksin ulang.

"Penanganan vaksin ulang hanya satu hari. Selebihnya bisa dilakukan di puskesmas, RSUD, RS Polri dan RSPAD Gatot Subroto," ujarnya.

Menurutnya, stok vaksin milik Pemprov DKI dipastikan sangat mencukupi. Sehingga vaksin ulang ini diyakini tidak akan mengurangi stok yang disiapkan untuk satu tahun ini.

Ia menjelaskan, balita yang divaksin ulang ini dikembalikan menggunakan vaksin dasar. Namun itu juga disesuaikan dengan umur balita. Jika usianya sudah melewati, maka tidak lagi diberikan vaksin dasar namun vaksin lanjutan.

Linda (33) salah satu orangtua balita mengatakan, ikut memvaksin ulang anak balitanya lantaran sejak beredarnya berita vaksin palsu membuatnya cemas. Ia khawatir terjadi apa-apa pada buah hatinya. Salah satu upaya menghilangkan kecemasannya itu pun ia mengikuti program pemerintah untuk vaksin ulang balitanya.

"Anak saya ikut medical chek up dulu baru divaksin ulang. Sedikit lega sekarang,  tapi masih tidak puas dengan rumah sakitnya," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1434 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1339 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1264 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1199 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1108 personFolmer