Ahok Minta Pembayaran Zakat Lewat Bank
Badan Amil Zakat, Infak, dan Sedekah (Bazis) Provinsi DKI Jakarta telah menyalurkan zakat warga Jakarta sebesar Rp 3,8 miliar kepada 7.140 penerima zakat (mustahik). Ke depan agar pengumpulannya maksimal dan terhindar dari korupsi, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta agar pembayarannya dilakukan melalui transfer bank sehingga bisa lebih transparan.
Basuki mengatakan, ke depan penyaluran zakat kepada mustahik tidak boleh dalam amplop atau cash. Tapi, semua harus ditransfer ke rekening bank, walaupun jumlahnya kecil. Sedangkan yang ada di amplop hanya bukti transfer saja.
"Bukannya
su'uzhon (buruk sangka), manusia memang cenderung memang suka nilep. Apapun agama Anda, kalau semua jujur, semua baik, maka Tuhan tidak perlu turunkan Nabi. Dengan ditransfer maka akan didata, sehingga semakin tahu siapa yang miskin, jadi semakin tahu kita membantu dia dengan baik," kata Basuki dalam acara Peduli Ramadan 2014 yang diselenggarakan Bazis DKI di Istora Senayan, Selasa (15/7).Basuki Bayar Zakat Rp 25 JutaMantan Bupati Belitung Timur tersebut mengancam akan mengurangi jumlah zakat yang rutin diberikan setiap tahun kepada Bazis Provinsi DKI, jika Ramadan tahun depan masih menerapkan sistem tunai dalam mengumpulkan dan menyalurkan zakat.
"Kalau pakai non cash saya akan naikkan 2,4,5 kali lipat atau bapak mau berapa? Tapi kalau masih pakai amplop saya akan kurangi sumbangan saya," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Basuki memberikan santunan kepada mustahik seperti petugas kebersihan, juru parkir, penjaga masjid, penjaga makam, kaum dhuafa dan sebagainya. Selain itu, Basuki juga menyerahkan penghargaan kepada petugas operasional berprestasi. Seperti Pemkot Jakarta Selatan, Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Kuningan Timur, dan Dinas Pelayanan Pajak DKI.