Lurah di Jakbar Belum Optimal Inventarisir Aset DKI
Para lurah di Jakarta Barat, belum ada satupun yang memberi laporan keberadaan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) di wilayahnya. Alhasil, keadaan tersebut membuat Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi geram.
Jawabannya siap dan siap. Tapi, nyatanya sampai saat ini belum juga ada satupun lurah yang melaporkan pada saya
Dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat, Anas menyatakan berulang kali meminta para lurah menginvetarisir fasos dan fasum. Nyatanya hingga digelar rapim, Selasa (30/8), dirinya belum menerima laporan sama sekali.
“Jawabannya siap dan siap. Tapi, nyatanya sampai saat ini belum
satupun lurah yang melaporkan pada saya,” ujar Anas, usai memimpin Rapim di Ruang Pola, Kantor Wali Kota, Selasa (30/8). 13 Lokasi Lahan Fasos Fasum di Jaktim Dikuasai WargaDikatakan Anas, pendataan lahan fasos dan fasum serta aset Pemprov DKI itu sangat penting dilakukan demi penjagaan agar aset tidak hilang atau dimanfaatkan oleh para oknum nakal untuk kepentingan pribadi. Termasuk keberadaan lahan fasos dan fasum yang sudah diserahkan oleh pengembang.
Selanjutnya, agar benar-benar valid setelah didata oleh para lurah dirinya meminta terlebih dahulu melaporkan pada camat masing-masing. Selanjutnya camat berkoordinasi dengan Kantor Pengelolaan Aset Daerah (KPAD) tentang keberadaan lahan tersebut yang kemudian laporan diberikan padanya.
“Sekali lagi saya tegaskan agar lurah mendata fasos-fasum serta menginventarisir aset pemprov. Bila, dalam waktu dekat ini tidak juga, saya tak segan-segan mengambil tindakan,” tandasnya.