Pipa Gas Bocor, 40 Gedung Mati Lampu
Peristiwa bocornya pipa gas milik PT
Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya depan Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/7) malam menyebabkan aliran listrik di 40 gedung di sekitar lokasi mati. Pasalnya, jalur gas di daerah Dukuh Atas ditutup sementara.Ada 40 pelanggan kami yang mati lampu dari semalam karena kebocoran gas itu. Karena pipa gas yang berada di gorong-gorong jalurnya ditutup dari Dukuh Atas
Kepala Departemen Komunikasi PT PGN, Ridha Ababil mengatakan, 40 bangunan yang terkena dampak adalah perumahan, hotel dan gedung perkantoran yang menjadi pelanggan gas dari perusahaan milik negara itu. Aliran listrik di gedung-gedung tersebut mati sejak Rabu (16/7) malam.
Dikatakan Ridha, gedung-gedung tersebut memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) kecil. Sehingga aliran listriknya tergantung aliran gas yang ada. "Ada 40 pelanggan kami yang mati lampu dari semalam karena kebocoran gas itu. Karena pipa gas yang berada di gorong-gorong jalurnya ditutup dari Dukuh Atas," kata Ridha, Kamis (17/7).
PT MRT Bantah Penyebab Pipa Gas BocorDirinya membantah kebocoran pipa gas PGN mengakibatkan ledakan. Sebab, pipa PGN yang bocor akibat pemasangan optik fiber merupakan pipa dengan tekanan rendah. Perihal adanya semburan api di dekat lokasi, dia menengarai karena ada orang yang merokok dekat lokasi. "Sekarang tinggal ada asapnya saja. Itu bukan ledakan karena yang bocor adalah pipa dengan tekanan rendah," ujarnya.
Ridha pun mengeluhkan kurang tertatanya infrastruktur bawah tanah yang ada di Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memiliki pemetaan jalur bawah tanah yang digunakan oleh beberapa kebutuhan seperti kabel Perusahaan Listrik Negara (PLN), PAM Jaya, pipa gas PGN. "Itu karena memang tidak ada jalur khusus. Jadi kita tidak bisa memprediksi, padahal kami terus melakukan pengecekan," ucapnya.
Ke depan dirinya berharap Pemprov DKI Jakarta bisa menata infrastruktur bawah tanah. Sehingga, PT PGN bisa melakukan penyewaan dan dapat menjadi pendapatan bagi Pemprov DKI.
"Kita akan bayar sewa kalau ada jalur khusus. Itu kan baik bisa jadi PAD Pemprov DKI. Itu kemarin masalahnya sepele karena hanya dipacul. Tapi, dampaknya sangat banyak. Klien kami jadi tidak bisa menggunakan gas untuk listrik mereka," pungkasnya.