You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Mencegah Duplikasi Data KJP, Disdik DKI Bangun Sistem Pendataan online
Mencegah Duplikasi Data KJP, Disdik DKI Bangun Sistem Pendataan online .
photo doc - Beritajakarta.id

Anggaran Minim, BPKD Enggan Cairkan KJP

Proses pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi ratusan ribu siswa di ibu kota, dipastikan terlambat . Pasalnya, hingga saat ini masih terdapat kesimpangsiuran jumlah penerima bantuan yang harus diselesaikan terlebih dulu. Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta bersikeras meminta Dinas Pendidikan DKI agar merampungkan persoalan penerima KJP yang terlalu besar dari anggaran yang tersedia.

Saya minta untuk segera diperbaiki, datanya disesuaikan dengan anggaran yang ada

Anggaran yang dibutuhkan untuk 575.670 siswa penerima KJP selama satu tahun sebesar Rp 1,3 triliun, sementara alokasi dana yang tersedia dalam APBD DKI 2014 hanya Rp 700 miliar. Dana sebesar itu dinilai hanya cukup memenuhi  anggaran KJP selama enam bulan.

Kepala BPKD DKI, Endang Widjajanti menegaskan, pihaknya akan segera mencairkan anggaran KJP apabila data penerima sesuai dengan kesediaan anggaran. Menurutnya, pihaknya bisa dengan mudah mencairkan dana bantuan sosial (bansos) tersebut jika data-datanya sudah sesuai.

DKI Cegah Duplikasi KJP dengan Data Online

"Dalam dua jam saja saya bisa cairkan dana KJP kalau data-datanya sesuai," ujar Endang, Jumat (18/7).

Menurut Endang, akibat banyak penerima KJP sementara anggaran yang tersedia tidak mencukupi, maka pihaknya berinisiatif mengembalikan data pengajuan dari Dinas Pendidikan DKI. "Saya minta untuk segera diperbaiki, datanya disesuaikan dengan anggaran yang ada," imbuhnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI, Lasro Marbun meminta BPKD agar segera mencairkan anggaran KJP. "Sudah cairkan saja sesuai anggaran yang ada. Kalau kekurangan anggaran, nanti dipikirkan lagi," kata Lasro.

Lasro mengakui, anggaran yang tersedia untuk KJP kurang. Tahun ini, lanjut dia, anggaran yang tersedia untuk KJP hanya sekitar Rp 700 miliar, sementara pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun untuk 612.000 peserta didik.

Lasro mengatakan telah memverifikasi data penerima KJP terbaru dan menyerahkannya kepada BPKD. Dari 612.000 pengajuan KJP, hanya sebanyak 576.670 penerima yang lolos. Artinya, lanjut Lasro, sebanyak 36.330 calon penerima KJP tidak lolos verifikasi data.

"Diberikan saja dulu yang ada, ini kan termasuk dana bansos. Kalau tidak ada anggarannya, ya tidak usah diberikan," ucap Lasro.

Besaran dana KJP yang diberikan kepada pelajar SD ialah sebesar Rp 180.000, SMP Rp 210.000, serta SMA/SMK menerima Rp 240.000 per bulan. Sementara penerima KJP tingkat SD ada 386.301 pelajar, SMP ada 132.801 pelajar, dan SMA ada 92.405. Dana KJP akan diserahkan setiap 3 bulan sekali. Namun, pada tahun 2015, rencananya pencairan dana KJP akan dilaksanakan setiap satu bulan sekali.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Warga Cempaka Putih Barat Antusias Ikut Ngobrol Bareng Beritajakarta

    access_time10-06-2025 remove_red_eye3000 personFolmer
  2. Sekda DKI Salat Iduladha di Masjid Fatahillah Balai Kota

    access_time06-06-2025 remove_red_eye1170 personFolmer
  3. Pramono Ajak Warga Dukung Penyelenggaraan E-Prix 2025

    access_time08-06-2025 remove_red_eye1027 personFolmer
  4. Yuk Meriahkan Jakarta Future Festival 2025 di Taman Ismail Marzuki

    access_time11-06-2025 remove_red_eye1015 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Jakarta Jadi Tuan Rumah Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum

    access_time09-06-2025 remove_red_eye944 personNurito

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik