Harga Pangan Stabil, DKI Tak Gelar Operasi Pasar
Pemprov DKI Jakarta memastikan, stok kebutuhan pokok di ibu kota aman hingga lebaran nanti. Selain itu, harga kebutuhan pangan juga cukup stabil sehingga tidak diperlukan menggelar operasi pasar.
Operasi pasar tidak diperlukan, karena operasi pasar itu kalau harga beras terjadi kenaikan di atas 20 persen selama dua minggu berturut-turut
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Joko Kundaryo mengatakan, operasi pasar tidak perlu dilakukan di ibu kota. Pasalnya harga kebutuhan pangan masih cukup stabil. "Operasi pasar tidak diperlukan, karena operasi pasar itu kalau harga beras terjadi kenaikan di atas 20 persen selama dua minggu berturut-turut. Nah sekarang ini stabil," ujar Joko, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (21/7).
Meski begitu, kata Joko, pihaknya tetap menggelar pasar murah di lima wilayah kota dan satu kabupaten di Jakarta untuk membantu meringankan daya beli masyarakat, khususnya bagi yang kurang mampu. "Tapi kan
kita ada pasar murah. Itu bisa jadi penyeimbang informasi minimal bagi masyarakat berpenghasilan rendah," katanya.Pemkot Jakbar Siapkan 3.600 Paket SembakoDikatakan Joko, pasokan bahan pangan ke ibu kota terus mengalir. Terlebih musim panen terjadi secara berbarengan di daerah pemasok. Selain itu, para distributor selalu meningkatkan jumlah stok saat ramadhan hingga 30-40 persen.
Khusus untuk distribusi kebutuhan pangan, sambung Joko, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan. Dari hasil pantauan bersama, stok pangan dan harganya pun stabil. "Jadi memang mekanisme pasar tidak diintervensi untuk stabil. Karena yang peting buat Jakarta barang itu ada," katanya.
Stabilnya harga pangan kali ini juga dibantu oleh adanya perubahan pola belanja dari masyarakat. Sehingga stok pangan di ibu kota bisa tetap terjaga. "Harga cenderung stabil, ini tidak semata-mata keberhasilan pasar murah tapi juga dari pola belanja masyarakat yang tidak memborong sehingga harga jadi stabil," tandasnya.