You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Polisi Grebek Gudang Beras Oplosan di Pasar Induk
.
photo Nurito - Beritajakarta.id

Gudang Beras Oplosan di Pasar Induk Sudah Beroperasi Sebulan

Kepolisian menggerebek sebuah gudang beras di Pasar Induk Cipinang, Pulogadung, pada Rabu (5/10).

Beras impor Thailand dioplos dengan beras lokal asal Demak, untuk dijadikan beras premium. Kemudian mereka menjualnya dengan harga premium

Penggerebekan dilakukan lantaran di gudang itu diduga telah terjadi aktivitas mengoplos beras. Mabes Polri juga tengah memintai keterangan tujuh orang saksi dalam kasus ini.

Menanggapi penemuan itu, Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi mengatakan, gudang yang digunakan untuk mengoplos baru dikontrak pelaku selama sebulan. Pelaku rencananya mengontrak selama empat bulan. Ia mengaku tidak tahu kalau gudang itu digunakan untuk mengoplos beras.

Harga Beras di Pasar Induk Cenderung Stabil

"Memang ada yang sewa gudang empat bulan dan baru dipakai sebulan. Saya tidak tahu kalau ternyata gudang digunakan untuk mengoplos. Karena gudang di sini kan cukup banyak sekitar 100 gudang," kata Arief, Jumat (7/10).

Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Ari Dono Sukamto mengatakan, pada Rabu (5/10) sejumlah pekerja tengah mengoplos beras lokal asal Demak, Jawa Tengah, dengan beras impor Thailand. Beras impor ini merupakan beras impor cadangan (BCP) yang biasa digunakan untuk operasi pasar.

"Beras impor Thailand dioplos dengan beras lokal asal Demak, untuk dijadikan beras premium. Kemudian mereka menjualnya dengan harga premium," kata Ari Dono, saat melakukan olah tempat kejadian perkara di gudang Blok T2 Pasar Induk Beras Cipinang.

Menurutnya, hasil penyelidikan anggotanya, ada sekitar 1,5 juta ton beras impor Thailand yang masuk ke Jakarta tanpa melalui Delivery Order (DO) resmi. Beras itu kemudian sebanyak 400 ton masuk ke gudang di Pasar Induk Cipinang, 800 ke gudang Bulog Divre DKI di Kelapa Gading dan 300 ton lainnya masih dalam pencarian.

Para pelaku mengoplos dengan komposisi, beras lokal 2/3 persen dan beras impor 1/3. Setelah dioplos beras dikemas menjadi beras premium dan dijual seharga Rp 11 ribu per kilogram. Padahal ini berasal dari beras oplosan.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Puskesmas Mampang Prapatan Wakili Jaksel di Lomba Konvensi Mutu Tingkat Provinsi

    access_time05-11-2024 remove_red_eye2333 personTiyo Surya Sakti
  2. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1282 personTiyo Surya Sakti
  3. Pimpinan Dewan-Pj Gubernur DKI Teken MoU KUA-PPAS APBD 2025

    access_time01-11-2024 remove_red_eye1030 personDessy Suciati
  4. Buka POR DWP DKI 2024, Pj Gubernur Teguh Harapkan Olahraga Jadi Budaya Hidup Sehat

    access_time30-10-2024 remove_red_eye984 personTiyo Surya Sakti
  5. PT KBN Perkuat Peran dalam Industri Logistik Terpadu

    access_time01-11-2024 remove_red_eye897 personAldi Geri Lumban Tobing