Dua SKPD Diminta Tangani Hasil Tangkapan GBT
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, memastikan Gerakan Basmi Tikus (GBT) dilaksanakan pekan ini. Setiap ekor tikus hasil tangkapan akan dihargai Rp 20 ribu. Karena itu, dua instansi, Dinas Pertamanan dan Pemakaman dan Dinas Kebersihan DKI Jakarta diminta mengubur tikus-tikus hasil tangkapan warga.
Setelah dibayar, nanti Dinas kebersihan atau dinas pertamanan akan menanam atau mengubur tangkapan tikus tersebut, buat pupuk
"Setelah dibayar, nanti Dinas kebersihan atau dinas pertamanan akan menanam atau mengubur tangkapan tikus tersebut, buat pupuk," kata Djarot di Luwansa Hotel and Convetion Center, Jakarta Selatan, Selasa (18/10).
Dikatakan Djarot, tikus yang banyak ditangkap berasal dari pemukiman-pemukiman kumuh di lima wilayah kota di Jakarta, seperti di Johar Baru, tanah Tinggi dan kawasan Tambora. Penangkapan tikus dilakukan warga bersama pemerintah setempat dalam hal ini Lurah, ketua RT dan RW.
20 Hektare Sawah di Rorotan Diserang Tikus"Warga, RT, RW, l
urah turun. Insentifnya dihitung dari berapa buntutnya (jumlah tikus)," tandasnya.Sebelumnya, Jumat (14/10) lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menginstruksikan lurah se-Jakarta menggalakan program Gerakan Basmi Tikus (GBT). Instruksi itu diutarakan setelah ia melihat banyak tikus di permukiman padat penduduk di Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur.