DKI akan Berdayakan Tuna Karya Jadi Juru Parkir
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberdayakan warga tuna karya atau pengangguran untuk mendukung pengelolaan perparkiran di Jakarta. Bahkan keberadaan para preman yang selama ini lekat dengan stigma negatif juga akan diberdayakan.
Kami mau rapikan parkir, kita juga banyak orang tanpa kerjaan, preman-preman banyak, tapi preman juga orang. Kita ingin mereka digaji yang layak
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, mereka akan direkrut sebagai juru parkir dan digaji dengan layak.
"Kami mau rapikan parkir, kita juga banyak orang tanpa kerjaan, preman-preman banyak, tapi preman juga orang. Kita ingin mereka digaji yang layak. Semua lahan parkir kami kuasai, yang namanya preman-preman nggak kerja, jadi tukang parkir, kita gaji," kata Basuki saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Intiland Teduh di Semper Barat, Cilincing, Sabtu (22/10).
DKI Data Lahan Sengketa yang Bisa DimanfaatkanBasuki menilai, ke depan Jakarta membutuhkan kantong-kantong parkir. Hal itu seiring dengan upaya Pemprov DKI menggaet pemilik kendaraan berpindah ke kendaraan umum atau transportasi massal.
"Karena orang akan pilih naik bis, kalau lihat macet, ada tempat pakir, dia parkir. Parkirnya murah, bisa bayar Rp 5.000 motor seharian, mobil Rp 10.000. Asal beli tiket Transjakarta setahun, itu bukti dia mau naik bis," tandas Basuki.