Warga Bantaran Ciliwung Minta Sampah Kiriman Ditangani
Warga Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan yang bermukim dekat dengan bantaran Kali Ciliwung meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menangani sampah kiriman dari luar wilayah Jakarta.
Kalau warga sudah ada kesadaran tidak buang sampah di kali. Tapi yang kiriman ini sering membuat kali penuh sampah
Sebab, sampah kiriman dari hulu tersebut kerap tersangkut di Kali Ciliwung hingga membuat arus air terhambat dan menyebabkan banjir ke permukiman warga sekitar.
"Kalau warga sudah ada kesadaran tidak buang sampah di kali. Tapi yang kiriman ini sering membuat kali penuh sampah," ujar Rohadi (50), warga Kebon Baru di acara Manajemen Komunikasi Jejaring Kehumasan dengan agenda membahas penanganan sampah di bantaran kali Ibukota yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/11).
Warga Ciliwung Diajak Ubah Perilaku Buang Sampah ke KaliDi lokasi yang sama, Kepala Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Junjungan Sihombing mengatakan, salah satu program yang dijalankan jajarannya untuk menahan sampah dari hulu tersebut yakni dengan memasang kubus apung di perbatasan Ibukota.
"Dengan pemasangan kubus apung, kita jadi tahu besaran sampah yang masuk," kata
nya.Ia mengungkapkan, saat hujan deras, sampah kiriman dari daerah lain yang masuk ke Jakarta, tepatnya kawasan Kalibata mencapai 80 truk. Sampah tersebut umumnya didominasi rumpun bambu dan batang pohon dari hulu sungai yang terbawa hingga ke Kali Ciliwung.