Personel Gabungan Usir PKL di Monas
Pedagang kaki lima (PKL) yang masih nekat berkeliaran dan menjajakan daganganya di dalam areal Taman Monumen Nasional (Monas) kembali dirazia petugas, Kamis (31/7). Berbeda dengan penertiban sebelumnya, PKL di tempat wisata favorit warga DKI Jakarta itu tidak diamankan petugas, namun hanya diusir ke luar dari areal tersebut.
Sabtu nanti akan represif. Ada 1000 personel Satpol PP di lima wilayah kita libatkan
Kepala Seksi Operasional, Satpol PP Jakarta Pusat, Maruli Sijabat, mengatakan, penertiban PKL yang digelar hari ini masih dilakukan cara persuasif. Petugas hanya melakukan tindakan penghalauan dan pengusiran secara paksa. "Target kita hari ini mengusir keluar PKL dari Monas," katanya, Kamis (31/7).
Dikatakan Maruli, dalam razia kali ini, pihaknya mengerahkan sebanyak 70 orang personel gabungan dari Satpol PP, Garnisun, dan kepolisian ke lokasi. "Kalau tidak mau keluar Monas, dagangannya kita angkut, tapi mereka (PKL, red) pada nurut," tuturnya.
Penertiban PKL Monas Diduga BocorHari ini, kata Maruli, pihaknya masih memberikan toleransi kepada PKL yang kedapatan berjualan di dalam areal Taman Monas. Namun, pada Sabtu (02/8) nanti, penertiban akan dilakukan menggunakan cara represif.
"Sabtu nanti akan represif. Ada 1000 personel Satpol PP di lima wilayah kita libatkan," tegasnya.
Menurut Maruli, usai penertiban hari ini, pihaknya meminta Unit Pengelola Teknis (UPT) Taman Monas agar ikut membantu menjaga PKL di setiap pintu masuk Monas. Bantuan personel tersebut akan berguna untuk menghalau PKL tidak masuk ke dalam.
"Kita minta peran UPT Monas agar ikut bantu jaga di pintu supaya PKL tidak bisa masuk," pintanya.
Ia menambahkan, penertiban PKL yang dimulai sejak pukul 09:00-13:30 WIB ini berlangsung aman dan kondusif tanpa ada perlawanan. Walaupun demikian, petugas menyita satu truk berisi barang dagangan mainan anak-anak.
"Hasilnya satu truk berisi mainan kereta-keretaan. Kalau kemarin hasilnya tiga truk, ada gerobak pedagang," tutupnya.