Wisata Balai Kota akan ada yang berbeda di 26-27 November ini. Sebab, Lenong Rumpi akan menggelar pameran foto untuk memperingati 25 tahun mereka berkarya.

Lenong rumpi tidak boleh terkubur begitu saja, harus dilestarikan terus. Membangun Jakarta harus dengan nuansa Betawi

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan, pihaknya mendukung penuh kegiatan tersebut karena merupakan salah satu cara untuk bisa melestarikan kebudayaan Betawi di Ibukota.

"Lenong rumpi tidak boleh terkubur begitu saja, harus dilestarikan terus. Membangun Jakarta harus dengan nuansa Betawi," kata Sumarsono, saat membuka Bejana Perak 25 Tahun Lenong Rumpi, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (25/11).

Dirinya mengaku bangga dengan karya-karya yang telah dihasilkan oleh Lenong Rumpi selama ini. Namun tetap pelestarian budaya Betawi harus mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Ia bahkan mengusulkan agar foto-foto Lenong Rumpi tidak hanya dipamerkan saat ini saja. Tetapi seterusnya bisa dipamerkan di Balai Kota DKI Jakarta. Terlebih setiap akhir pekan Balai Kota dibuka untuk wisata, dengan jumlah pengunjung mencapai 300-600 orang.

"Dengan adanya foto-foto Lenong Rumpi saya yakin akan memperindah Balai Kota ini. Kalau perlu jangan hanya dipasang dua hari ini saja, ada replikasi satu kotak khusus dipasang di Balai Kota. Jakarta adalah Betawi, Betawi adalah Jakarta," ujarnya.

Ketua Panitia Bejana Perak 25 Tahun Lenong Rumpi, Harry de Fretes mengatakan, tujuan dibuatnya pameran ini agar generasi muda bisa melihat karya Lenong Rumpi sejak awal. Sehingga diharapkan mereka bisa ikut melestarikan kebudayaan Betawi.

"Tujuan dibuat supaya dari generasi muda bisa lihat dari foto dulu perjuangan melestarikan budaya Betawi. Diharapkan ke depan bisa diteruskan sama generasi muda. Dan semoga tidak terbuang begitu saja, tidak sia-sia tapi juga bisa memberikan satu inspirasi bagi generasi muda," tandasnya.