PT Pulomas Jaya Siapkan Alternatif Sertifikasi Kesehatan Hewan
PT Pulomas Jaya sudah menyiapkan skema alternatif sertifikasi hewan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi jika Jakarta International Equistrian Park Pulomas (JIEPP) yang tengah dibangun tidak mendapat sertifikasi Equine Disease Free Zone (EDFZ) dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE).
Kita sudah lakukan pendekatan pada OIE. Tapi, harus dirapatkan oleh Kementan dan sifatnya goverment to goverment (G to G)
Direktur Utama PT Pulomas Jaya, Bambang Mursalin mengatakan, pihaknya masih berupaya mendapatkan sertifikasi EDFZ dari OIE. Saat ini, pihaknya sudah bersurat ke Kementerian Pertanian (Kementan) agar sertifikasi EDFZ dapat diperoleh.
"Kita sudah lakukan pendekatan pada OIE. Tapi, harus dirapatkan oleh Kementan karena sifatnya goverment to goverment (G to G). Memang butuh waktu," kata Bambang, Selasa (17/1).
PT Jakpro Tunggu Desain Equestrian dari SwissIa menambahkan, sistem buble to buble sudah disiapkan sebagai alternatif bila sertifikasi tidak didapat hingga jelang penyelenggaraan Asian Games 2018 nanti. Sebab, proses penerbitan sertifikasi bisa membutuhkan waktu hingga tiga tahun.
Menurutnya, sistem buble to buble merupakan metode pengawasan kesehatan hewan mulai dari datang hingga kembali ke negara asal. Selama di Indonesia juga akan dilakukan pemeriksaan secara rutin.
"Kuda manapun terlindungi, steril dari seluruh gangguan di negara manapun. Sistem ini juga diakui OIE dan sudah diterapkan di beberapa negara," tandasnya.