Relokasi PKL di Gang Laler Belum Optimal
Relokasi pedagang kaki lima (PKL) non kuliner kawasan Masjid Al Akbar, Jalan Benyamin Sueb dan Jalan H Jiung ke Sentral UKM Lenggang Jakarta Blok B1 Kemayoran atau dikenal dengan Gang Laler, belum sesuai harapan. Terlebih saat ini tempat relokasi itu tengah dilakukan renovasi.
Tahun lalu ramai, sekarang sepi lagi. Dulu atapnya pendek, sempit, terus direnovasi lagi. Ini belum pada masuk lagi, karena sedang dibenerin
Salah seorang pedagang sepatu, Sumardi (47) mengatakan, renovasi berawal dari para pedagang yang mempersoalkan sempitnya tempat berjualan di Sentral UMKM yang hanya berukuran 2x2 meter tersebut.
"Tahun lalu ramai, sekarang sepi lagi. Dulu atapnya pendek, sempit, terus direnovasi lagi. Ini belum pada masuk lagi, karena sedang dibenerin, jadi mereka jualan di jalan," ujar Sumardi, Selasa (31/1).
Sekda Resmikan Lenggang Jakarta KemayoranKepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Irwandi mengatakan, pihaknya hanya menyediakan lahan sebagai tempat relokasi untuk pedagang non kuliner. Dan untuk penataan kios pihaknya masih mencari perusahaan yang mau memberikan corporate social responsibility (CSR) di lokasi itu.
"Kami sih mau bantu membenahi non-kuliner, tapi lagi nyari CSR belum ketemu. Pindah ke relokasi itu tergantung pedagangnya, tempatnya ada tapi bangunannya nggak ada. Pedagangnya kami mau data lagi. Masih berproses," kata Irwandi.
Dikatakan Irwandi, tempat relokasi tersebut mampu menampung sebanyak 400 pedagang non kuliner. Dia mengimbau pedagang agar segera menempati kios yang sudah tersedia dan tidak berjualan di jalan.
"Kalau nggak didorong nggak dibersihin di Jalan Haji Jiung sama kawasan Masjid Akbar, nggak akan masuk, harus ditata sama tingkat kota, kecamatan dan kelurahan, setelah dibenahi baru bisa masuk," tandasnya.