Sewa Kios Segera Berakhir, Pedagang Blok G Resah
Sebanyak 570 pedagang yang menempati Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai resah. Pasalnya sewa kios gratis yang diberikan Pemprov DKI Jakarta akan segera berakhir di akhir Agustus ini. Mereka mengaku masih menunggu keputusan PD Pasar Jaya selaku pengelola, apakah akan memperpanjang menggratisan sewa kios kembali atau mulai mengutip uang sewa kios.
Ya memang akan berakhir akhir Agustus ini. Kami sementara tidak belanja dulu karena khawatir akan diperpanjang atau akan diberlakukan sistem kredit
Akibat belum adanya keputusan dar PD Pasar Jaya tersebut, sejumlah pedagang mengaku tidak memasok barang dagangan baru ke kiosnya dan memilih tetap menjual stok lama.
"Ya memang akan berakhir akhir Agustus ini. Kami sementara tidak belanja dulu karena khawatir akan diperpanjang atau akan diberlakukan sistem kredit," kata Santi (45), pedagang Pasar Blok G Tanah Abang, Rabu (12/8).
Basuki Minta Pedagang Blok G MandiriHal senada diungkapkan Achmad Taufiq (48), pedagang Pasar Blok G Tanah Abang lainnya. Bakal berakhirnya sewa kios gratis akhir bulan ini membuat dia mengurungkan niatnya untuk berbelanja barang dagangan lagi. "Karena belum ada kejelasan, saya nggak berani belanja dulu. Soalnya takut rugi," ujarnya.
Taufiq menuturkan, penambahan fasilitas eskalator di Pasar Blok G Tanah Abang ternyata mampu mendongkrak minat warga untuk berbelanja ke pasar tersebut. Untuk itulah, dia mengaku tidak keberatan apabila nantinya PD Pasar Jaya menghentikan pemberian sewa kios gratis. "Kredit boleh saja asal tidak mahal," tukasnya.
Manajer Pasar Blok G Tanah Abang, Namen Suhandi membenarkan, peminjaman kios yang diberikan kepada 570 pedagang aka segera berakhir. "Benar 2 x 6 bulan masa peminjaman akan berakhir akhir bulan ini, namun kita belum bisa menentukan akan seperti apa kedepannya," ungkapnya.
Menurut Namen, belum adanya keputusan tersebut lantaran PD Pasar Jaya dan Pemprov DKI belum bertemu dengan pihak ketiga yang berperan sebagai penyedia kios. "PT Duta Mata Nusa itu yang langsung berhubungan dengan pedagang, sampai saat ini belum ada laporan dari mereka. Makanya kita belum bisa memberikan kepastiannya," terang Namen.