You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Saya dagang tidak gratis, tapi bayar sewa lapak dan uang kebersihan.
Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang kolong fly over Pasar Pagi, Asemka, Kelurahan Roa Malaka, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pasrah saat lapak dagangannya ditertibkan petugas..
photo doc - Beritajakarta.id

Bayar Pungutan, PKL Pasar Pagi Pasrah Ditertibkan

Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang kolong fly over Pasar Pagi, Asemka, Kelurahan Roa Malaka, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pasrah saat lapak dagangannya ditertibkan petugas. Mereka hanya bisa bersabar tempat usahanya dibongkar, meski untuk berdagang di tempat itu tidak gratisan.

Saya dagang tidak gratis, tapi bayar sewa lapak dan uang kebersihan. Sudah hampir 10 tahun dagang di sini, seharusnya, tidak ditertibkan

Oyong (39) pedagang aksesoris wanita yang lapaknya turut diangkut menuturkan, untuk berdagang di kawasan tersebut dirinya membayar pada oknum berpakaian preman dengan dalih uang kebersihan dan sewa lapak. Setiap hari, biasanya ia dipungut iuran hingga Rp 20 ribu.

“Saya dagang tidak gratis, tapi bayar sewa lapak dan uang kebersihan. Sudah hampir 10 tahun dagang di sini, seharusnya, tidak ditertibkan,” harapnya, Senin (18/8).

300 Bangunan Liar di Kali Mampang Dibongkar

Camat Tambora, Yunus Burhan mengatakan, penertiban 75 lapak PKL di kawasan tersebut dilakukan karena PKL itu bukan hanya menggelar lapaknya di pedestrian (tempat jalan orang), tapi sudah menjorok ke jalan hingga membuat kedua sisi jalan di kawasan tersebut setiap hari menjadi macet.

“Mereka (PKL) sudah sangat meresahkan. Lapaknya di pedestrian menjorok ke jalan hingga menyebabkan rawan kemacetan,” ujar Yunus.

Yunus menambahkan, sebelum melaksanakan penertiban pedagang boneka, buku tulis, mainan anak-anak, aksesoris wanita, pakaian dan lain sebagainya, pihaknya sudah terlebih dahulu melayangkan surat peringatan. Namun, pihaknya juga membantah kalau keberadaan lapak tersebut tetap ada karena adanya uang pungutan yang dilakukan para oknum.

“Sudah seminggu kami berikan surat peringatan. Tapi, tetap membandel hingga terpaksa kami angkut. Selama ini kami tidak pernah melakukan pungutan dalam bentuk apapun,” tegasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI Kembali Raih Penghargaan dari Kemendag

    access_time18-11-2024 remove_red_eye3661 personFolmer
  2. Camat Duren Sawit Sosialisasikan Pilkada di KBT

    access_time16-11-2024 remove_red_eye1062 personNurito
  3. Derai Hujan Masih Membasahi Jakarta Hari Ini

    access_time17-11-2024 remove_red_eye907 personTiyo Surya Sakti
  4. Pj Gubernur Teguh Pastikan Jakarta Aman, Stabil dan Terkendali

    access_time20-11-2024 remove_red_eye906 personFolmer
  5. Hujan Ringan Basahi Jakarta di Akhir Pekan

    access_time16-11-2024 remove_red_eye874 personNurito