Tren Inflasi di DKI Triwulan Pertama 2017 Terus Menurun
Tren inflasi DKI Jakarta pada triwulan pertama 2017, terus menurun. Dari 0,99 persen di Januari menjadi 0,33 di Februari dan 0,05 persen pada Maret.
Hingga Maret, angka inflasi tahunan DKI masih di kisaran 1,37 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, Thoman Pardosi mengatakan, laju inflasi yang terjadi pada Januari terkait biaya administrasi STNK dan kenaikan pulsa telepon seluler. Kenaikan terjadi hampir merata di seluruh Indonesia.
"Seiring dilakukan perbaikan, trennya terus menurun. Yang signifikan membuat turun dari bahan makanan -0,34 serta transportasi dan jasa keungan -0,11 persen," katanya, Senin (3/4).
Januari, Inflasi di DKI 0,99 PersenDiakui Thoman, kebijakan Pemprov DKI menjaga sektor bahan makanan turut berpengaruh. Dengan pasokan yang terus dijaga, permintaan di pasar tercukupi sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang berpotensi memicu inflasi.
Sedangkan sektor yang masih menyumbang tingkat inflasi tertinggi berasal dari kelompok makanan jadi, minuman, sebesar 0,38 persen serta kelompok perumahan, air, gas, listrik dan bahan bakar sebesar 0,23 persen.
Untuk tetap menjaga laju inflasi tidak terus meningkat, Thoman mengatakan harus dilakukan pemantauan secara ketat. Sehingga b
ila terjadi kenaikan akan segera diantisipasi."Hingga Maret, angka inflasi tahunan DKI masih di kisaran 1,37 persen. Kalau tidak dijaga angka ini berpotensi naik," tandasnya.