Keripik Sukun Khas Kepulauan Seribu Kian Diminati
Keripik sukun khas Kepulauan Seribu kian diminati. Makanan renyah satu ini menjadi salah satu andalan untuk dijual kepada wisatawan.
Omset dalam sebulan bisa mencapai Rp 3 juta
Saini (64), pembuat keripik sukun, warga RT 01/03, Kelurahan Pulau Tidung mengatakan, banyak wisatawan yang datang membeli keripik sukun sebagai oleh-oleh.
"Pemasaran kami jual di warung-warung hingga gerai PKK. Tapi, saat ini juga sudah ada langganan dari darat yang kerap memesan," tutur Saini, Sabtu (22/4).
Industri Keripik Sukun Wakili Pulau Seribu di Lomba GKM-IKMMenurut Saini, dirinya mengawali usaha dari membuat kerupuk berbahan ikan cendro dan tongkol. Namun, kurang diminati sehingga beralih ke keripik sukun.
"Keripik sukun yang dikemas dalam ukuran plastik saya jual seharga Rp 8.000 dan lumayan laku," katanya.
Ia menambahkan, buah sukun dibeli dari pusat Agrowisata Pulau Tidung Kecil yang dikelola oleh Sudin KPKP Kepulauan Seribu.
"Omset dalam sebulan bisa mencapai Rp 3 juta," tandasnya.
Sekadar diketahui, keripik sukun khas Kepulauan Seribu tersebar di Pulau Untung Jawa, Pulau Tidung, dan Pulau Pramuka.
Para pelaku usaha sudah mendapatkan bimbingan pelatihan dan izin usaha dari Sudin Perindustrian dan Energi Kepulauan Seribu melalui Produk Industri Rumah Tangga (PIRT).