You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Dishub DKI Akan Derek Mobil di Parkir Liar
Dishub DKI Akan Derek Mobil di Parkir Liar .
photo doc - Beritajakarta.id

Kendaraan Parkir Liar Disanksi Ganda

Sejumlah upaya dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI untuk menertibkan parkir liar. Namun, karena selama ini upaya penertiban seperti dengan cara cabut pentil dan dirantai tidak membuahkan hasil maksimal, Dishub DKI akhirnya menerapkan sanksi ganda bagi pelanggaran parkir tersebut. Sanksi berupa derek bagi kendaraan roda empat dan denda sebesar Rp 500 ribu per hari tersebut mulai diterapkan pada Senin (8/9) mendatang

Kalau terlambat bayar dua hari, denda menjadi Rp 1 juta. Telat tiga hari kena denda Rp 1,5 juta dan seterusnya dengan kelipatan Rp 500 ribu per hari

Adapun lokasi dari penerapan sanksi tersebut di antaranya, Tanah Abang (Jakarta Pusat), Kalibata City (Jakarta Selatan), Jatinegara Area (Jakarta Timur), Akses Marunda (Jakarta Utara) dan Beos (Jakarta Barat). Selanjutnya, mobil yang terkena razia mobil derek Dishub DKI akan dibawa ke tiga lokasi penampungan yakni, Rawa Buaya di Jakarta Barat, Terminal Barang Pulogebang di Jakarta Timur dan Terminal Barang Tanah Merdeka di Jakarta Utara.

Kepala Dishub DKI Jakarta, Muhammad Akbar mengakui, penertiban parkir liar di badan jalan melalui tindakan penggembokan, penggembosan hingga pencabutan pentil roda selama ini tidak menimbulkan efek jera. Justru keberadaan parkir liar di badan jalan semakin banyak di ibu kota.

Parkir Liar Marak di Jakarta Barat

"Perjalanan waktu, kami menemukan cara melalui penerapan retribusi derek parkir liar berdasarkan Perda No 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah. Kami menerapkan aturan ini dengan konsekuensi bayar retribusi tinggi sehingga menimbulkan efek jera," kata M Akbar di kantornya, Senin (1/9).

Ia mengatakan, Dishub DKI pada tahap awal akan memberlakukan derek parkir liar di lima lokasi dari total 30 titik rawan parkir liar yang tersebar di lima wilayah ibu kota. Kelima lokasi itu dianggap relatif lebih rawan terhadap terjadinya pelanggaran parkir liar.

“Ini baru sosialisasi, jadi uji coba diterapkan di lima lokasi dahulu. Kebetulan lokasi yang dipilih lebih relatif rawan terjadinya pelanggaran parkir liar. Warga kerap mengeluhkan parkir liar di lima lokasi tersebut. Penertiban serupa dilanjutkan lagi ke-25 lokasi lainnya, kalau sudah terlihat hasilnya di lima lokasi tersebut,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, uang denda yang dikenakan kepada pelanggar akan dimasukkan ke dalam rekening penampungan retribusi daerah di Bank DKI, dan itu secara otomatis akan pindah ke kas milik Pemprov DKI.

"Hasil uang denda yang terkumpul di rekening penampung setiap hari secara otomatis akan pindah ke kas daerah Pemprov DKI," ungkapnya.

Wakil Kepala Dishub DKI Jakarta, Benyamin Bukit menambahkan, pembayaran retribusi parkir liar sebesar Rp 500 ribu per hari akan bertambah jika terlambat dibayarkan. Adapun denda tambahannya dengan kelipatan sebesar Rp 500 ribu setiap hari.

"Kalau terlambat bayar dua hari, denda menjadi Rp 1 juta. Telat tiga hari kena denda Rp 1,5 juta dan seterusnya dengan kelipatan Rp 500 ribu per hari," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. UP Metrologi Dinas PPKUKM Gelar Edukasi Metrologi Legal

    access_time30-09-2024 remove_red_eye2646 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Anwar Tinjau Lokasi Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu di Kramat Jati

    access_time29-09-2024 remove_red_eye2269 personNurito
  3. 21 Unit Pemadam Tangani Kebakaran di Gedung Bakamla RI

    access_time29-09-2024 remove_red_eye1879 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Asyik, Besok Tarif Transjakarta, MRT dan LRT Jakarta Cuma Rp 1

    access_time04-10-2024 remove_red_eye1507 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Jakarta Entrepreneur Ikut Ramaikan Pameran Premiere Classe di Paris

    access_time29-09-2024 remove_red_eye1220 personAnita Karyati