Lokasi Pembongkaran di Jalur MRT Diserbu Pemulung
Lokasi bekas pembongkaran 59 bangunan yang terkena proyek Mass Rapid Transit (MRT) di sepanjang Jl Raya Fatmawati, Cilandak diserbu para pemulung. Mereka mengais rezeki dengan memungut besi, alumunium dan barang bekas lainnya di lokasi bekas pembongkaran tersebut.
Tadi sudah izin dengan pemilik bangunan dan diperbolehkan mengambil sisa pembongkaran ini
Pantauan beritajakarta.com, tampak puluhan pemulung yang datang membawa gerobak mereka dan siap mengangkut barang bekas di lokasi pembongkaran. Sedikitnya ada tiga titik lokasi tumpukan puing yang diincar para pemulung, yakni di bekas Apotek Retno, dan dua titik lainnya berada di seberang Pasar Blok A.
Dalam menjalankan aksinya, para pemulung ini juga membekali diri mereka dengan membawa peralatan seperti palu dan gergaji besi. "Tadi sudah izin dengan pemilik bangunan dan diperbolehkan mengambil sisa pembongkaran ini," ujar Azis, salah satu pemulung di depan Pasar Blok A, Kamis (4/9).
Kena Proyek MRT, 59 Bangunan DibongkarDikatakan Azis, ia dan rekan-rekannya lebih memilih mengambil barang bekas yang masih memiliki nilai jual seperti, besi, alumunium dan tembaga.
Menurutnya, harga besi per kilogram sekarang berkisar Rp 2.900 - Rp 4.000, tergantung kualitas besinya. Sementara alumunium Rp 13 ribu per kilogram.
"Yang mahal itu tembaga bisa dapat minimal Rp 55 ribu per kilogram," ucap pria asal Banyumas yang tinggal di kawasan Cipete Selatan ini.