Proyek MRT Timur-Barat Masuk Tahap Studi Kelayakan
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengatakan, pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dari sisi timur ke barat saat ini memasuki tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS).
Iya sudah masuk tahap FS, dari Jepang juga. Ya kita bilang kalau dia mau sekalian, ya sudah sekalian saja dikebut
"Iya, sudah masuk tahap FS, dari Jepang juga. Ya, kita bilang kalau dia mau sekalian, ya sudah sekalian saja dikebut," ujar Basuki di Balaikota, Selasa (26/8).
Lalin di Istora dan Karet DirekayasaDikatakan Basuki, pihak investor dari Japan International Cooperation Agency (JICA) telah melakukan uji kelayakan implementasi bisnis untuk pembangunan MRT dari sisi timur ke barat. "Ya, kita berharap pembangunan MRT yang membentang dari Balaraja ke Cikarang itu segera dibangun," harapnya.
Menurut mantan Bupati Belitung Timur ini, pembangunan MRT dari jalur Barat-Timur ternyata lebih mendesak. Namun, pemerintah lebih mendahulukan pembangunan MRT jalur selatan utara dari Lebak Bulus ke Bundaran HI sepanjang 15,7 kilometer.
"Seharusnya MRT jalur timur-barat lebih mendesak dibangun lebih dahulu daripada jalur utara-selatan karena perkembangan perumahan di sana sangat padat," ungkapnya.
Ditegaskan Basuki, persoalan yang dihadapi saat pembangunan MRT jalur timur-barat terletak tidak tersedianya jalur alternatif. "Tidak tersedia jalur alternatif jadi sempit. Itu yang masalah, makanya kita nggak tahu gimana caranya nanti," tuturnya.
Selain proyek MRT untuk direalisasikan, tambah Basuki, pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota juga penting. Pembangunan keenam jalan tol tersebut dilaksanakan secara bersamaan agar persoalan kemacetan di ibu kota dapat segera teratasi.
"Makanya saya pikir kalau 3-4 tahun ini mau menderita ya biarin deh, kita hajar sajalah. Daripada terus-terus begini, sakitnya lama kan kamu lebih baik 3-4 tahun, menderita tapi jaringan (transportasi) itu ada," tandasnya.